Bupati Cirebon Imron MAg disebut-sebut cari aman. Menghindari badai dan tsunami. Mutasi tetap jalan, tapi situasi juga tetap kondusif. Sekda Rahmat Sutrisno digeser ke “rumah lama”, kembali menjadi Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah. Lalu, satu nama yang cukup santer dan sudah lama dibicarakan; Hendra Nirmala, dari Kepala Disarpus ke Kepala BKPSDM sekaligus Plt Sekda. Sedangkan Kepala BKSPDM sebelumnya Hilmy Rivai ke Asisten Perekonomian dan Pembangunan.
=================
MUTASI itu digelar menjelang libur Idul Adha. Tepatnya pada Jumat (8/7). Imron menggelar mutasi itu di Pendopo Bupati Jalan RA Kartini, Kota Cirebon. Ada 13 jabatan.
Dengan mutasi ini, berarti kini menyisakan tiga posisi jabatan tinggi pratama (JTP). Tiga posisi tersebut merupakan jabatan penting. Yakni Sekda, Kepala Bapelitbangda, dan Kepala BKAD. Sementara, untuk tiga jabatan itu masih pakai Plt atau pelaksana tugas.
Terkait mutasi ini, pemerhati kebijakan publik Drs Munangwar MSi mengatakan perpindahan dan peralihan jabatan esselon II di Kabupaten Cirebon ini merupakan strategi menagemen risiko. “Melihat hasil pelaksanaan mutasi kemarin, saya rasa bupati ingin menjaga situasi tetap kondusif. Tidak ingin ada gejolak dan ingin happy ending untuk semuanya. Istilahnya bening banyue kena iwake,” ujarnya kepada Radar, kemarin.
Menurut dia, isu mutasi dan pergantian sekda ini sudah santer sebelumnya dan cukup membuat hangat kondisi di lingkungan Pemkab Cirebon. Terlebih yang digeser adalah jabatan karir tertinggi ASN di daerah, dalam hal ini sekda.
“Sejak isu ini muncul (pergantian sekda, red) sudah ada gejolak, meskipun hanya riak-riak. Artinya dalam situasi itu perlu kedewasaan dan kecakapan bupati untuk mengelola isu ini agar tidak jadi tsunami atau badai. Dan saya kira bupati berhasil menjalankan itu,” kata Munangwar.
Mantan Kabag Organisasi Setda Kabupaten Cirebon itu menambahkan bahwa apa yang terjadi saat ini tidak lepas dari dugaan skenario dari menjaga putra mahkota atau pejabat yang diinginkan Imron untuk menduduki kursi sekda.
Ia sendiri berharap bahwa sekda nantinya adalah orang yang benar-benar layak sesuai dengan hasil open bidding, bukan pejabat yang diberikan karpet merah untuk duduk di kursi sekda. “Mudah-mudahan saya salah. Mudah-mudahan tidak ada putra mahkota. Mudah-mudahan tidak ada pejabat yang diistimewakan dan diberi karpet merah menuju kursi sekda.Yang terpilih nanti harus yang terbaik dan mampu menjakankan tugas dengan baik,” bebernya.