CIREBON- Kerjasama antarlembaga terus dijajaki Institut Pendidikan dan Bahasa (IPB) Cirebon. Setelah menampilkan pentas kesenian di Balai Kota Cirebon, perguruan tinggi dengan branding High Quality and Digital Campus itu diproyeksikan merancang website multibahasa milik SKPD.
Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Cirebon yang dimaksud adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Yang rencananya akan dikelola kampus yang berlokasi di Jalan Brigjend Dharsono, Kecamatan Kedawung, itu.
Terutama, seputar bahasa yang digunakan dalam website tersebut. Yakni untuk memperluas jangkauan. Sehingga bukan hanya dimengerti oleh mayoritas pengguna internet di Indonesia. Tapi dari luar negeri.
“Selain Indonesia, bisa jadi ada Bahasa Inggris, Jepang, Korea dan lain-lain. Jadi ada beberapa versi bahasa, tergantung kebutuhan,” tutur Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB Cirebon Fedro Iswandi kepada Radar Cirebon, Rabu (13/7).
Semua kegiatan kampus berpedoman Tridharma Perguruan Tinggi. Dari sisi pendidikan di IPB Cirebon, Fedro bilang, silabus atau rencana pembelajaran semester (RPS) telah menyesuaikan dengan kebutuhan dunia industri.
Mahasiswa dipersiapkan untuk kerja. “Kalau tidak (bekerja, red) di perusahaan, misalnya untuk Prodi Sastra Inggris, minimal mereka menjadi pemandu freelance lah,” tukasnya.
Lalu penelitian. IPB Cirebon telah men-submit skema pendanaan matching fund Kedaireka. Telah lolos seleksi administrasi dan sampai pada tahap wawancara. Fedro menambahkan, selain pendidikan dan bahasa, IPB Cirebon berfokus menjadi kampus teknologi.
Bahwa teknologi dari segi silabus sudah diperbarui. “Makannya, ada mata kuliah technopreneurship atau teknologi dan wirausaha. Bisnis yang berbasis teknologi,” ungkapnya.
IPB Cirebon juga sedang bersiap membentuk relawan dari 5 program studi yang ada: Sastra Jepang, Sastra Inggris, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI).
Relawan-relawan dari mahasiswa itu akan ditempatkan di semua SKPD baik di Kota/Kabupaten Cirebon. Yakni untuk mengamalkan keahlian yang dimiliki sesuai prodi yang ditekuni. Sehingga Fedro berharap ketika mereka lulus bisa bekerja di instansi yang sama waktu kuliah. “Harapannya, 5 prodi itu jadi volunteer. Bukan hanya di dinas tapi perusahaan dan lain lain. Kalau PTIK ya bisa membuat website. Kalau Prodi Bahasa Inggris, bisa mengajarkan Bahasa Inggris ke karyawan-karyawannya,” pungkasnya. (ade/opl)