Bertahun-tahun menara Masjid Agung Sumber tak kunjung tuntas. Setidaknya sudah 3 bupati. Sejak almarhum Dedi Supardi, kemudian ada Sunjaya Purwadisastra, dan kini Imron. Tahun ini coba dianggarkan. Harusnya Rp5 miliar untuk finishing. Tapi anggaran itu dibagi dengan kelanjutan pembangunan kantor KPU Kabupaten Cirebon.
===================
YA, lanjutan pembangunan menara Masjid Agung Sumber akan coba dilakukan tahun ini. Berkas administrasi dari DPUTR sudah disusun. Artinya, pekerjaan lanjutan proyek yang sudah lama terbengkalai itu siap dilanjutkan.
Tahun ini, DPUTR menganggarkan sekitar Rp3 miliar untuk pelaksanaan pembangunan lanjutan Menara Masjid Agung Sumber. Hal tersebut seperti disampaikan Sekertaris DPUTR Kabupaten Cirebon Adang Suryana, kemarin.
Menurut dia, saat ini berkas untuk pelaksanaan lelang sudah beres dan siap tayang. “Prediksi kita untuk proses lelang dan masa sanggah sekitar 1 bulan, maksimlanya satu bulan setengah. Setelah beres, langsung penandatanganan kontrak dan pelaksanaan pekerjaan,” ujarnya kepada Radar.
Diterangkan, awalnya untuk pembangunan menara tersebut dialokasikan Rp5 miliar. Namun karena ada kebutuhan lain yang juga sama penting, maka anggaran tersebut dibagi dengan pekerjaan finishing gedung KPU Kabupaten Cirebon.
“Akhirnya disepakati Rp2 miliar untuk lanjutan gedung KPU dan Rp3 miliar untuk lanjutan menara masjid. Yang Rp3 miliar ini untuk proyek lanjutan menara masjid. Nanti tahun depan sudah diploting lagi untuk finishing,” imbuhnya.
Untuk anggaran tahun depan, masih kata Adang Suryana, DPUTR mengalokasikan sekitar Rp5 miliar sehingga nantinya pembangunan menara tersebut bisa selesai secara keseluruhan.
Terpisah, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg mengatakan sejak awal pandemi Covid-19, banyak anggaran yang di-refocusing untuk kebutuhan prioritas lainnya. Hal itu berpengaruh pada sejumlah proyek, termasuk menara Masjid Agung Sumber.
Imron mencontohkan, untuk anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), sejak dua tahun belakangan ini banyak yang dipangkas dan dialihkan untuk penanganan Covid-19.
“Sebetulnya keinginan sih segera selesai menaranya. Kita terus berupaya untuk bisa menyelesaikan menara yang sudah lama terbengkalai. Awalnya memang Rp5 miliar, tapi kan harus berbagi dengan pembangunan prioritas lainnya,” ujar Imron, kemarin.