CIREBON- Rombongan pertama jamaah haji asal Kabupaten Cirebon sudah tiba di Tanah Air. Mereka bahkan saat ini sudah pulang dan berkumpul bersama keluarga di rumah masing-masing.
Rombongan pertama dari kloter ke-2 tersebut sudah tiba dua tiga hari yang lalu. Mereka dijemput langsung tim dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cirebon di Embarkasi Bekasi.
Komposisinya pun lengkap. Dari jumlah 410 jamaah yang terdiri dari 406 jamaah dan 4 orang petugas tiba di Tanah Air dengan selamat.
Kasi Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Cirebon H Yuto Nasikin SPd MPI mengatakan dari 406 jamaah dari kloter dua tersebut, ada satu jamaah yang pulang dalam kondisi sakit. “Karena sakit, dijemput menggunakan ambulance dan diantarkan langsung ke tempat tujuan. Sakitnya struk saat tiba di Makkah, secara keseluruhan semuanya baik,” ujarnya.
Untuk rombongan selanjutnya yang tergabung dalam kloter 19 akan pulang dan tiba di Tanah Air pada Jumat (29/7). Rombongan tersebut berjumlah 410 orang yang terdiri dari 404 jamaah dan 6 petugas. “Tiba di Indonesia sore, berarti sampai Cirebon kemungkinan Sabtu dini hari,” imbuhnya.
Diterangkan dia, untuk rombongan terakhir atau kloter 36 sendiri diperkirakan akan tiba pada Senin (8/8). Jumlah jamaah asal Cirebon yang tergabung dengan kloter ini sebanyak 282 orang, di mana di antaranya ada 6 petugas. “Kloter terkahir ini gabungan dengan daerah lain. Ada jamaah dari Depok, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor,” bebernya.
Salah satu jamaah dalam kloter terkahir ini, Sambung Yuto, sakit di Tanah Suci dan meninggal dunia. Dari informasi yang ia terima, jamaah atas nama H Jamhari ini meninggal karena penyakit jantung. “Ada satu jamaah kita yang meninggal di Tanah Suci, tepatnya asal dari Cipeujeuh. Meninggal karena sakit jantung,” jelasnya.
Dari aspek pelayanan dari mulai persiapan, transportasi, penginapan, konsumsi dan lain-lainnya, Jamaah rata-rata puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah. Menurut dia, pemerintah setiap saat terus berupaya memberikan pelayana. Prima kepada jamaah sehingga apa yang menjadi kebutuhan jamaah selama di Tanah Suci bisa terpenuhi.
“Semua merasa senang terhadap pelayanan pemerintah dari sejak pemberangkatan dan pelaksaan serta pemulangan. Ini juga menjadi penyemangat bagi kami karena apa yang kita lakukan bisa berkesan baik untuk para jamaah,” katanya.