Orang tua dibuat pontang-panting di tahun ajaran baru. Harus rogoh kocek dalam-dalam. Perlengkapan sekolah butuh banyak biaya. Di sekolah negeri, minimal ada uang wajib untuk seragam. Belum lagi keperluan alat tulis seperti buku, pulpen, dan lainnya.
==================
YA, saat ini para orang tua butuh banyak biaya untuk pendidikan sang anak. Di sekolah negeri, yang diklaim tanpa bayaran, tapi minimal ada uang wajib untuk seragam. Belum lagi keperluan alat tulis seperti buku dan pulpen.
Pantauan Radar Cirebon pada Sabtu-Minggu (16-17/7), toko perlengkapan sekolah jadi buruan para orang tua. Misalnya di Pasar Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, paling banyak dikerumuni orang tua siswa.
Mereka mencari seragam hingga kebutuhan alat tulis untuk anak di tahun ajaran baru yang dimulai hari ini, Senin (18/7). Mereka –orang tua- turut membawa anak ketika memilih seragam untuk mencocokkan langsung. Menyesuaikan ukuran. Tawar-menawar jadi hal lumrah di pasar tradisional.
Satu stel seragam putih-merah dengan lengan dan rok panjang untuk anak SD perempuan usia 9 tahun, dibanderol Rp138 ribu. Pun di lokasi lain, tidak jauh dari itu. Lagi-lagi, tergantung dari kualitas bahan yang digunakan.
Masih di Pasar Arjawinangun, di toko seragam yang lain, harga satu stel baju pramuka dengan lengan dan rok panjang ada yang menjual Rp100 ribu. Harga itu sudah melalui proses tawar-menawar dari sebelumnya Rp120 ribu.
Ya, untuk keperluan minimal 2 stel baju untuk anak kelas 4 SD itu saja, Herry Nugroho –salah seorang wali siswa- harus merogoh kocek Rp238 ribu. Belum termasuk baju batik yang biayanya ditentukan sekolah. Belum lagi harus membeli sepatu. Lalu alat tulis seperti buku pelajaran/gambar, pensil/pulpen.
“Kemudian harus membeli baju muslim, kaos kaki. Satu pack buku Rp34 ribu, saya membeli 2 pak jadi 68 ribu. Dua pack buku dengan alat tulis sekitar habis Rp100 ribuan,” tutur warga Kabupaten Cirebon tersebut kepada Radar Cirebon kemarin (17/7). “Kalau ditotal semua termasuk dengan sepatu, baju dan lain-lain habis sekitar Rp800-900 ribu,” imbuhnya.
Keperluan baju seragam, imbuh Herry, bisa digunakan anak untuk 2 sampai 3 tahun ke depan. Lebih dari itu, cenderung mengecil. Mengingat tumbuh-kembang anak SD yang masih produktif. Berbeda dengan alat tulis, setiap tahun bahkan semester selalu dibutuhkan dan harus diganti. “Itu ukuran anak SD, kalau sekolah di swasta tentu akan lebih besar lagi (pengeluarannya, red),” terangnya.