Bukan saja Herry yang sedang dihadapkan kebutuhan sekolah yang paralel. Iwang, orang tua yang dua anaknya baru masuk SD dan SMP lebih terbebani lagi. Anak sulungnya baru masuk SMP negeri di Kabupaten Cirebon. Ada uang seragam yang wajib dibayar. Kontan. Sebesar Rp1,3 juta.
“Pasti terasa berat, tapi mau bagaimana lagi buat kebutuhan sekolah anak bagaimanapun harus diusahakan,” katanya.
Sementara anak bungsu laki-laki Iwang baru masuk SD negeri. Besaran biaya untuk kebutuhan sekolah SD juga tak bisa dihindarkan. “Anak yang baru masuk SD belum tahu habis berapanya, kayaknya besok (hari ini, red) akan dijelaskan rinciannya,” ucapnya.
Ya, persoalan setiap orang tua/wali tak akan jauh berbeda. Selain kewajiban di sekolah tentu ada kewajiban yang berkaitan dengan kebutuhan penunjang anak selama masa belajar. Dan pastinya, semua butuh biaya.
Senada disampaikan Nurmala Sari (29). Dia ibu muda yang anaknya beranjak masuk SD tahun ini. Warga Kelurahan Kejaksan, Kota Cirebon, ini mengaku telah mempersiapkan biaya untuk pendidikan anak pertamanya.
“Kebetulan anak saya maunya masuk di SD swasta yang secara biaya tidak terlalu mahal. Jadi sebagai orang tua, merasanya tidak terlalu berat,” ungkapnya kepada Radar Cirebon.
Hingga kemarin, Nurmala mengaku telah menghabiskan biaya hingga Rp1,5 juta. Semua untuk biaya pendaftaran, buku, SPP pertama, termasuk untuk membeli pakaian seragam, sepatu, tas dan alat tulis.
“Dibanding sekolah lain, mungkin ini terbilang murah. Karena kata teman-teman yang menyekolahkan anaknya di SD swasta lain, bisa habis Rp2 juta sampai Rp5 juta,” katanya.
Sementara itu, Heryanti (40) yang anak keduanya masuk sekolah SMP tahun ini, mengaku telah menghabiskan biaya seragam dan atribut sekolah berkisar Rp2 juta. Menurutnya, selain biaya khusus untuk seragam dan atribut sekolah, perlengkapan lain seperti baju seragam standar, tas, buku tulis, sepatu dan lainya tetap harus dibeli. Rata rata untuk satu anak, ia siapkan dana Rp500 ribu.
“Bisa dibilang, untuk biaya pendidikan ini kita harus ekstra ya. Karena sebelumnya juga kan harus ada biaya untuk acara perpisahan. Tidak murah juga,” ungkap Heryanti.