Sejak pagi para orang tua bolak-balik ke sekolah. Maksudnya, ingin mengantar anak ke kelas baru di tahun ajaran baru. Tapi apa daya, masih terlampau pagi. Gerbang sekolah belum dibuka. Sementara di Kabupaten Cirebon, bagi SD yang masih kekurangan siswa, masih boleh buka pendaftaran sampai Agustus.
=================
HIRUK-PIKUK ortu mengantar sekolah terpantau di sejumlah SD di wilayah barat Kabupaten Cirebon, Senin pagi (18/7). Para orang tua/wali ingin memastikan anak mendapatkan kursi yang layak. Umumnya, mereka berebut tempat paling depan.
“Tujuannya agar semakin mudah menerima materi yang disampaikan guru. Dan anak tidak kebanyakan main atau mengobrol dengan temannya,” tutur Emi, orang tua siswa yang mengantar putrinya untuk berebut meja paling depan di salah satu sekolah dasar negeri di Kecamatan Susukan.
Bukan saja Emi. Puluhan orang tua lain juga sengaja datang lebih pagi untuk berebut kursi. Apalagi, salah satu SD negeri itu tergolong memiliki siswa yang jumlahnya tak sedikit atau jumlah kelas yang kurang banyak. Sekitar 45 orang dalam satu kelas. Bahkan satu meja untuk 3 orang anak.
Selain menduduki kursi kosong, tanda kursi telah ditempati biasanya dengan menaruh tas anak. Meski begitu para orang tua mengaku masih was-was. Khawatir tas dipindahkan oleh orang lain secara tidak bertanggung jawab.
Makanya, para orang tua pun rela menunggu sampai seluruh siswa memasuki kelas. Maksudnya, untuk memastikan anak telah menempati kursi sesuai yang diinginkan.
Pemandangan orang tua yang mengawasi anak di hari pertama sekolah juga terekam di salah satu SD negeri di Kecamatan Arjawinangun. Berbeda dengan sekolah di Kecamatan Susukan, di Arjawinangun ini satu meja untuk 2 orang.
“Nggak tega, baru pertama kali masuk sekolah inginnya mantau anak sampai pulang,” kata Dewi, orang tua siswa yang mengantarkan anak laki-lakinya yang baru masuk SD di Kecamatan Arjawinangun itu.
Ya, para orang tua di setiap SD memantau aktivitas belajar anak di kelas dari jendela. Saking banyaknya orang tua/wali yang ingin tahu aktivitas di dalam kelas, sampai-sampai harus berebut celah.