Para orang tua ini menunggu dengan sabar. Mereka rela duduk-duduk di sekitar kelas untuk merelaksasi otot kaki yang mulai mengencang. Beristirahat di tempat seadanya. Apalagi bagi orang tua seperti Dewi, di mana anaknya baru masuk SD. “Kesibukan di rumah untuk sementara terpaksa ditinggal,” tukas Dewi.
Hiruk-pikuk hari pertama masuk sekolah juga begitu terasa dari sekitar Alun-alun Kecamatan Arjawinangun. Sejak pukul 6 hingga 7 pagi, para orang tua banyak berlalu-lalang mengantarkan peserta didik. Mayoritas menggunakan sepeda motor.
Di depan SMPN 1 Arjawinangun, lalu lintas sesekali tersendat. Para orang tua banyak menurunkan anak di badan jalan. Tapi tak sampai menimbulkan macet yang panjang.
Terpisah, Kepala Disdik Kabupaten Cirebon Ronianto SPd MPd mengatakan ada beberapa sekolah yang jumlah siswanya di bawah 20 dan ada juga yang di bawah 15. Karena itu, sekolah masih diperkenankan membuka pendaftaran siswa.
“Data validnya sedang kita rekap, yang jelas ada beberapa sekolah yang jumlah siswanya minim. Nanti mereka masih bisa terima siswa sampai 31 Agustus mendatang. Tapi ini untuk SD, kalau SMP sekarang yang masih dibuka swasta,” ujarnya.
Diterangkan, waktu yang tersisa ini akan dimaksimalkan oleh sejumlah sekolah dasar negeri untuk merekrut dan mencari siswa baru sampai dengan selesainya entry dapodik. “Kita dorong agar sekolah-sekolah yang sisanya kurang bisa turun lagi dan mencari siswa. Masih ada waktu,” imbuhnya.
Sedangkan di Kota Cirebon, hari pertama sekolah juga disambut antusias para orang tua siswa. Hal itu diakui Wakil Kepala Sekolah Humas SMPN 1 Kota Cirebon Daryo Susmanto. Ia mengatakan, antusiasme orang tua yang mengantarkan anaknya untuk masuk di hari pertama sekolah sangat tinggi.
“Kalau dari antusiasme, mereka tinggi. Karena mereka menunggu anak-anaknya masuk ke gugus (tim kecil, red) masing-masing. Bahkan, pada saat persiapan ada yang keliling nyari kelas,” ujar Daryo.
Menurut Daryo, pihaknya telah melaksanakan tahapan persiapan pada Sabtu (16/7). Dilanjutkan pembukaan mulai 18-20 Juli 2022. “Ada penyerahan dari orang tua juga. Mereka antusias tinggi dan berharap bisa PTM 100 persen,” ungkapnya.