Salah satu warga, Andrianto, mengatakan, dirinya sudah beberapa kali mencari Pertalite di Kota Cirebon, namun tak kunjung menemukan di SPBU yang ia datangi. Bahkan dirinya sempat mencari ke sejumlah SPBU di wilayah Tengah Tani dan Kedawung.
“Sempet mencari ke SPBU yang ada di dekat Bundaran Kedawung (SPBU Kedawung 34-45108, red). Pas sampe di sana, eh kosong juga. Lalu coba cari ke SPBU Bima (SPBU Bima 34-45116, red) juga sempet kosong. Sampai saya ke SPBU di Perjuangan (SPBU 34-45164, red),” ujar Andrianto.
Menurut Andrianto, kelangkaan BBM jenis Pertalite itu menghambat pekerjaannya, karena dirinya harus mencari terlebih dahulu SPBU-SPBU yang ada di jalur menuju lokasi dirinya kerja. Sehingga, akan memakan waktu yang lama dan bisa mengakibatkan terlambat bekerja.
“Harapannya bisa segera dicarikan solusinya. Jangan sampai kosong terus. Kasihan kita orang yang pagi-pagi kerja, harus muter cari-cari bensin dulu. Kalau telat masuk kantor, gak dapat uang transport. Kan kitanya juga mumet,” ungkapnya.
Sementara itu, di sejumlah SPBU lainnya di Kota Cirebon, berdasarkan pengamatan Radar Cirebon, ditemukan antrean cukup panjang. Alasannya sederhana, mereka tidak menemukan BBM jenis Pertalite di SPBU-SPBU lain. Sehingga, mau tidak mau mereka harus mengantre panjang di SPBU itu.
Sejumlah SPBU yang ditemukan ada antrean panjang di antaranya SPBU By Pass 31-45101 (Dekat Lotte Mart Cirebon), SPBU Kalijaga 34-45107 (Dekat Pantai Kejawanan), SPBU Tuparev 34-45150 (Dekat Starbucks Tuparev), hingga SPBU Tuparev 34-45112 (Dekat Hotel Apita).
Salah satu warga yang mengisi BBM Pertalite di SPBU By Pass 31-45101, Suhandi, mengatakan, ia keberatan harus antre beberapa waktu untuk mendapatkan bensin Jenis Pertalite dalam beraktivitas sehari-hari. “Cukup repot, harus cari dulu, harus antre dulu. Ya apalagi kita rakyat kecil, mau beli BBM yang mahal, eman-eman duit. Kan bisa untuk makan. Ya mau gak mau kita lakukan, walau memang kadang menjerit juga harus mengantre begini,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu petugas yang berada di SPBU 31-45101 tersebut mengatakan stok Pertalite di lokasi tersebut tidak pernah kosong sama sekali dalam kurun waktu 24 jam. Hal itu lantaran memang pengelolaan SPBU tersebut dimiliki Pertamina. “Kalau SPBU yang swasta, kemungkinan bisa habis dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Karena pengelolaannya beda. Ini juga kadang antreannya panjang 15-20 kendaraan per kali pengisian kisaran 5 menit. Panjangnya memang di Sabtu dan Minggu,” jelasnya.