Dian untuk Kota Cirebon, 3 PAC Terus Berikan Perlawanan

Dian untuk Kota Cirebon, 3 PAC Terus Berikan Perlawanan
0 Komentar

“Lanjutkan. Kita akan terus melanjutkan gugatan. Bahkan selain melalui mahkamah partai, bila perlu gugatan akan kita lakukan juga ke pengadilan dengan tuntutan perbuatan melawan hokum,” ujar Ahmad Rifai, Ketua PAC Partai Demokrat Lemahwungkuk.
Ahmad Rifai mengungkapkan munculnya nama Dian Novitasari yang merupakan istri Sekretaris DPD Partai Demokrat Jabar M Handarujati Kalamullah, mau tidak mau mengundang persepsi lain. “Kalau kita masuk Pak Budi, kan sudah jelas melibatkan kita untuk komitmen dengan DPP. Ini kok tiba-tiba, berarti ada faktor apa ini? Intinya jika tetap DPP memutuskan ketua DPC hasil muscab itu, kami pastikan keluar dari partai,” tegas Ahmad.
Sementara itu, Ketua PAC Kecamatan Kejaksan, Harsono, menanggapi pernyataan BPOKK yang mempertanyakan apa kecurangan yang terjadi. Harsono menjelaskan pada muscab tahap 1, Wadinih yang merupakan ketua PAC Kesambi di-Plt tanpa sebab. “Ini yang kami curigai sebagai kecurangan yang akhirnya berbuntut kepada kisruh sampai diulang di muscab tahap 2. Apalagi, alasan Plt hanya karena melanggar etika,” ungkap Harsono.
Selain itu, Harsono juga menyampaikan Herman Khaeron atau yang akrab disapa Hero dan menjabat sebagai Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat dari awal sudah berpihak kepada kubu Dian Novitasari.
“Hero dari awal sudah berpihak kepada Dian. Selain itu, sudah jelas dari 27 kota/kabupaten yang ada di Jawa Barat hanya Kota Cirebon yang muscabnya diulang karena adanya tindakan kecurangan,” ungkapnya.
“Yakni melanggar aturan muscab poin nomor 2. Apalagi yang mengondikasikan kecurangan itu tidak di berikan sanksi partai dan malah di menangkan. Ini kan sungguh ironis sekali,” lanjutnya.
Menurut Harsono, jikalau memang dalam muscab tersebut tidak didahului dengan adanya tindak kecurangan dan muscab tidak diulang sampai tahap kedua, maka pihaknya juga akan menerima. “Mungkin kami juga akan menerima hasil muscab. Karena dalam berkompetisi kalah-menang itu hal yang wajar,” tandasnya.
Sementara Sekretaris Dewan Kehormatan Demisioner (periode sebelumnya) Deddy Mashudi merasa tertipu oleh Handarujati Kalamullah. Deddy menyebut dirinya dipaksa untuk menandatangani surat yang dirinya belum tahu persoalannya. “Saya disuruh menandatangani surat rekomendasi. DSan saat itu saya gak tahu kalau itu surat rekomendasi pemecatan Wadinih sebagai ketua PAC Kesambi,” terangnya.

0 Komentar