Cicak kering di-pack pada kotak. Persegi panjang. Seperti kotak celana dalam yang biasa ditemukan di minimarket. Satu pack itu beratnya 2 ons. Sekitar 260-an ekor. Di tahap akhir ini warna cicak menggosong. Abu-abu kehitaman.
Cicak kering dikirim bersamaan dengan komoditas reptil seperti tokek dan ular yang juga diproduksi di desa tersebut. Baru dikirim ketika sudah memenuhi kuota 1 kontainer.
Bukan main. Cicak Sugandi diekspor ke China. Tapi, Gandi mengaku tak mengetahui pasti peruntukkan cicak kering itu ketika sudah sampai di negara tujuan. “Yang urusi ekspor, penjualan dan segala macam adik saya (Asep, juga produsen cicak kering, red),” terangnya.
Sementara itu, meski peluang yang menjanjikan, Sugandi belum terpikir budidaya cicak sendiri. Tapi ia mengaku terbuka, bahkan berharap ada akademisi atau dinas yang melakukan penelitian seputar budidaya cicak ini.
“Kalau ada dari kampus atau dinas, saya siap kerjasama, bagaimana caranya budidaya dan lain-lain,” ucap Gandi kepada Radar, kemarin.
Sugandi yang memulai bisnis cicak kering sejak tahun 1996 ini memang biasana menerima cicak basah (yang baru diburu) sebagian besar dari pengepul. Sekitar Cirebon. Nyaris setiap hari.
Selebihnya, dipasok dari luar kota. Seperti Indramayu hingga Karawang. Satu kilogram cicak basah dihargai Rp52 ribu. Sugandi mengaku pernah melihat di siaran televisi bahwa produk cicak keringnya dijajakan di pasar di China.
Sementara itu, Almi Roisah, salah seorang pekerja yang melakukan pengemasan cicak kering mengaku penghasilannya tergantung dari banyaknya cicak dari pengepul. Kalau lagi banyak, ia bisa bekerja dari pagi sampai sore. Satu pack kemasan seberat 2 ons perempuan 34 tahun itu diupahi Rp2 ribu. Dalam sehari-hari rata-rata menghasilkan 50 kemasan, atau Rp100 ribu. Kalau stok cicak lagi banyak, bisa mendapatkan lebih.
“Sebagai penghasilan tambahan ibu rumah tangga sangat membantu. Setelah nganter anak sekolah baru ngemasin cicak,” kata ibu dari 2 anak yang telah menekuni pengemasan cicak kering selama 2 tahun itu.
Saat dikemas, pekerja sekaligus melakukan pemilahan antara cicak grade A dan grade B. Almi mengaku melakoni pekerjaan untuk menambah-nambah jajan anak dan membantu penghasilan suami yang menjadi buruh pabrik. (ade)