Satu Rahim

Satu Rahim
0 Komentar

Sementara itu, mantan Sekda Kota Cirebon Drs H Hasanudin Manap MM beranggapan penyatuan hari jadi Kota/Kabupaten Cirebon tak akan pernah terwujud. Selama masih berbicara wilayah administratif.
Pria yang akrab disapa Abah Manap itu mengatakan untuk bisa berembuk bareng harus berpegangan pada konsep dasar Cirebon Raya. Bahwa, Cirebon itu satu. Jangan berbicara kota dan kabupaten.
“Kalau masih berbicara konsep kota dan kabupaten (Cirebon) sampai kapanpun tidak akan pernah terwujud. Karena masing-masing punya acuan sejarah yang berbeda. Masing-masing punya peraturan daerah,” kata Manap kepada Radar Cirebon kemarin.
Perda ini, menurut Manap, perlu ada penyamaan persepsi. Yang mengacu pada konsep dasar Cirebon Raya tersebut. Seputar penentuan tanggal, sama seperti Eks Walikota Subardi, kontribusi dan masukan budayawan dan sejarawan dibutuhkan. Selain, tentunya, persetujuan para anggota legislatif.
Kota/ Kabupaten Cirebon berbeda hari jadi karena acuan sejarah yang berbeda. Dan seputar pebedaan itu, sudah tertuang dalam perda masing-masing “Cirebon Raya yang harus digagas bersama. Ide Selasar Gunung Jati, bisa menjadi salah satu cikalbakal berembuknya Cirebon Raya itu,” ucap Manap.
Ia menambahkan perlu peran aktif tokoh masyarakat,  budayawan, dan sejarawan untuk mewujudkan rencana ini menjadi hitam di atas putih. Menjadi perda. Bukan sekadar wacana berkepanjangan. Memang, kata Manap, adanya dua peraturan daerah yang berbeda akan terasa sulit untuk menyamakan persepsi wilayah.
Ide Selasar Gunung Jati sendiri sebelumnya disampaikan CEO Radar Cirebon Group Yanto S Utomo. Dimulai dari Jalan Siliwangi Kota Cirebon hingga kompleks makam Sunan Gunung Jati.
Nama Kanjeng Sunan Gunung Jati pun kembali diungkit. Letak makam di jalan yang garis lurus dengan Alun-alun Kejaksan di Jl Siliwangi Kota Cirebon hingga ke Keraton Cirebon bak reinkarnasi sejarah di era Generasi Z sekarang ini. Tugu perbatasan selamat datang dan selamat tinggal di kota/kabupaten Cirebon biarlah sebatas pengingat: Cirebon itu satu.
Yanto mengatakan keraton dan Makam Sunan Gunung Jati seolah terpisah. Padahal, keduanya bagian dari sejarah Cirebon yang saling berkaitan. Ia pun ingin ada penyatuan keraton di Kota Cirebon dengan magnet wisata sejarah Makam Sunan Gunung Jati.

0 Komentar