CIREBON– Wacana penyatuan Hari Jadi Cirebon kembali ke tanggal 1 Muharam direspons lagi oleh kepala daerah. Yakni Walikota Cirebon Drs Nashrudin Azis SH dan Bupati Cirebon Drs Imron MAg. Kebetulan, Imron hadir dalam Kirab Ziarah Makam Sunan Gunung Jati yang digelar Pemkot Cirebon dalam rangka Hari Jadi Kota Cirebon pada Sabtu (30/7).
Azis dan Imron siap mendukung penuh upaya penyatuan Hari Jadi Cirebon kembali seperti semula. Walikota Azis dalam keterangannya mengungkapkan harapan terbaik semoga hari jadi bisa kembali menyatu di 1 Muharam dengan sebutan Hari Jadi Cirebon.
“Semoga ini menjadi awal yang baik. Karena kita juga melakukan Kirab Agung Ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati ini bersama Pak Bupati. Harapannya semua elemen masyarakat di Cirebon itu kemudian memiliki kesamaan untuk menyatukan Hari Jadi Cirebon. Kami pemkot siap mendukung penuh upaya itu,” ujar Azis kepada awak media, Sabtu (30/7).
Bupati Imron MAg juga menyambut dengan baik wacana penggabungan Hari Jadi Cirebon tersebut. Apalagi, Imron mengatakan, dengan pihaknya juga diikutkan serta dalam kegiatan Kirab Ziarah Makam Sunan Gunung Jati, maka akan ada komunikasi yang lebih baik. “Karena Kota dan Kabupaten Cirebon adalah satu kesatuan yang dahulu bernama Cirebon. Karena kita lihat dari berbagai aspek, budaya, dan lain-lainnya. Cirebon Kota dan Kabupaten dahulunya itu satu. Bahkan, dulu hari jadinya juga sama,” ungkapnya.
“Maka, apakah nanti saya bersama dengan DPRD Kabupaten Cirebon bisa menjadikan itu sebagai perda untuk menjadikan 1 Muharam sebagai Hari Ulang Tahun Kabupaten Cirebon. Itu yang sama-sama kita harapkan,” jelasnya.
Menurut Imron, tidak ada salahnya untuk Kabupaten Cirebon kembali ke sejarah yang dahulu. Apalagi, dari dahulu Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon merupakan satu rahim alias sama. “Tahun 1989 itu ada perbedaan. Nah di generasi sekarang, kita meninjau dari berbagai aspek akan lebih maslahat dan lebih manfaat kalau ini kita satukan kembali,” terangnya.
Dalam waktu dekat, kata Imron, pihaknya akan berkirim surat ke DPRD Kabupaten Cirebon untuk membahas hal tersebut. “Pemkab mendukung penuh. Karena memang tidak salah kata sejarahwan, 2 April ini mengambil dari sejarah yang ada. Tapi 1 Muharam juga ada sejarah juga. Jadi kita kembali ke yang lama juga tidak apa-apa,” ucap Imron.