Kedatangan pria berkebangsaan Jerman, Tobias Nelle, di Desa Jagapura Kidul, Kabupaten Cirebon, membuat penasaran warga. Tobias memboyong orang tua melakukan akad nikah di desa setempat pada Sabtu (30/7).
ADE GUSTIANA, Cirebon
AKAD dan resepsi dilakukan di pelataran rumah mempelai wanita, Nurul Khadiko. Bertempat di Dusun 3, Blok Sabrang, desa yang masuk wilayah Kecamatan Gegesik, tersebut. Jalan desa menuju lokasi ini masih makadam (jalan rusak belum beraspal). Semakin masuk ke dalam semakin sempit. Melalui gang yang hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua. Roda empat harus terparkir jauh di jalan raya beraspal. Sekitar setengah kilometer menuju rumah pengantin.
Sesaat setelah akad itu dekorasi pernikahan masih digarap. Belum rampung 100 persen. Karena resepsi baru dilaksanakan besoknya, Minggu (31/7). Hingga sorenya tanaman-tanaman di pot masih ditata.
Bagi warga sekitar, dekorasi ini terbilang mewah. Singgasana untuk keluarga kedua mempelai tampak megah. Bak pernikahan ratu dan raja di film-film dongeng. “Dekorasinya dari Majelengka,” kata Umu Aiman, kakak kandung Iko -panggilan akrab mempelai wanita- kepada Radar Cirebon ketika dijumpai di rumah mereka, Sabtu sore itu.
Pukul 14.30 masih di hari akad, kedua mempelai sedang beristirahat. Tertidur. Keluarga sungkan untuk membangunkan. “Sedang capek-capeknya. Apalagi yang laki-laki, tadi pagi banyak yang minta foto,” jelas pria yang karib disapa Aiman tersebut ketika Radar Cirebon baru tiba di sana, didampingi juragan Desa Jagapura Kidul, Bustoni.
Kedatangan Tobias ke Jagapura Kidul menarik perhatian warga. Sesaat setelah akad, Tobias disibukkan meladeni permintaan foto warga sekitar. Tobias meladeni dengan ramah. Ia tak nampak terganggu. Ketika momentum akad itu, dua keluarga ini juga saling menyampaikan sambutan.
Keluarga Tobias, diwakili Elke Clemens menggunakan bahasa Inggris. Yang kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh keluarga mempelai wanita. Kisah cinta keduanya banyak diungkap Aiman.
Iko, anak ketiga dari empat bersaudara ini merupakan alumnus Universitas Al Azhar Jakarta. Tahun 2018 perempuan 28 tahun itu melanjutkan kuliah di Aachen, sebuah kota di Jerman di negara bagian Nordrhein-Westfalen. Pada 2020 Iko yang sehari-hari mengenakan hijab itu menyandang gelar Master of Engineering (MEng).