Tinggal Satu Kota Beda Kampus, Diperkenalkan lewat Teman

Tinggal Satu Kota Beda Kampus, Diperkenalkan lewat Teman
0 Komentar

Setelahnya, perempuan dari pasangan Saedun dan Rolina tersebut memutuskan untuk bekerja di salah satu perusahaan teknologi ternama di Jerman. Sampai sekarang. “Suaminya, Tobias, juga bekerja di kota yang sama (Aachen, red) tapi beda perusahaan,” terang Aiman.
Kuliah hingga bekerja masih di kota yang sama. Iko menamatkan gelar master berkat beasiswa kampusnya di Jerman. Semua ditanggung. Termasuk segala keperluan kuliah hingga biaya hidup. “Sampai bisa ngirim uang ke rumah (kampung halaman di Jagapura Kidul, red),” tutur Aiman.
Perkenalan Iko dan Tobias terjalin dari teman ke teman. Meski masih di satu kota dan gelar master mereka sama, Iko dan Tobias kuliah di universitas yang berbeda. Usia mereka terpaut 2 tahun -lebih tua Tobias.
Saat Iko baru tamat S2 di sana, ia dilanda sakit. Tak bisa pulang ke rumah. Pun keluarga yang di Cirebon tak bisa terbang ke sana. Karena Covid-19 yang masih menakutkan.
Singkat cerita, Tobias bak dewa penolong. Pria bule dari pasangan Johannes Nelle dan Elke Clemens-Nelle itu menaruh perhatian lebih ke Iko. Ia belikan obat. Sediakan makan. Dan perhatian lain yang dilakukan lebih dari seorang teman.
Sampai pada waktu Tobias mengungkapkan isi hatinya. Tobias mengajak Iko ke janjang serius: pernikahan. Di dalam hati, Iko juga sudah telanjur jatuh hati. Tapi, Iko sadar budaya keluarga di Cirebon tak sertamerta akan merestui.
Apalagi Iko seorang muslim. Tobias non muslim. Ini jadi penghalang terbesar. Iko juga teringat tujuan ia ke Jerman sekadar menamatkan pendidikan. Dilalah sekarang sampai bekerja dan berjodoh dengan warga Jerman.
Secara daring Iko banyak berkonsultasi dengan keluarga di Cirebon. Bercerita tentang Tobias. Tobias sebatas menjalin hubungan dengan keluarga Iko melalui video call. “Jelas awalnya kami keluarga tidak merestui karena perbedaan agama itu,” tukas Aiman.
Namun seiring berjalan waktu, Tobias menunjukkan keseriusannya. Ia mualaf. Tahun lalu. Bahkan sesaat sebelum ijab kabul ia melafalkan 2 kalimat syahadat dengan fasih.
Ketika kesempatan akad itu, Tobias diminta oleh perwakilan keluarga Iko untuk kembali mengucapkan syahadat. Sebagai bukti kepada warga sekitar yang menyaksikan kalau Tobias sudah menjadi seorang muslim. Tanpa terbata-bata dan mengulang kalimat, Tobias lulus. Lalu disusul sorak-sorai para tetangga Iko itu.

0 Komentar