JAKARTA- Bareskrim Polri menetapkan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E sebagai tersangka kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Bharada E menembak Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
“Penyidik telah melakukan gelar perkara pada malam ini (tadi malam, red) saksi sudah kami anggap cukup untuk menetapkan Bharada E sebagai tersangka Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dan Pasal 56 KUHP,” ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu malam (3/8).
Alumnus Akpol 1991 itu menegaskan penyidik akan menahan Bharada E. “Langsung ditangkap,” katanya. Andi menjelaskan Bareskrim Polri memeriksa 42 saksi, termasuk para ahli forensik dan balistik, sebelum menetapkan Bahrada E sebagai tersangka.
Selain itu, penyidik juga menyita sederet barang bukti, antara lain, alat komunikasi, CCTV, dan benda lain dari tempat kejadian perkara (TKP).
Menurut Andi, Pusat Laboratorium Forensi (Puslabfor) meneliti berbagai barang bukti itu. Namun, mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut itu memastikan pengusutan kasus tersebut tidak berhenti pada Bharada E. “Ini tetap berkembang,masih ada beberapa saksi lagi untuk beberapa hari ke depan,” katanya.
Sebelumnya, ada salah seorang ajudan Irjen Ferdy Sambo yaitu Bripka Ricky yang memberikan pengakuan kepada Komnas HAM. Ia mengaku melihat peristiwa baku tembak itu.
Bripka Ricky mengaku menyaksikan peristiwa baku tembak Bharada E dengan Brigadir J dari balik kulkas. Tetapi dia tidak tahu persis siapa orang yang sedang adu tembak dengan Brigadir Joshua saat itu. “Belakangan dia baru tahu bahwa itu ternyata tembak-tembakan antara Bharada E (dan Yoshua),” jelas Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Taufan Damanik menceritakan ulang apa yang diutarakan Bripka Ricky.
Ketika itu Bripka Ricky hanya mendengar istri Ferdy Sambo teriak-teriak meminta tolong dengan memanggil namanya dan Bharada Richard Eliezer. Dia, yang saat itu berada satu lantai dengan Putri Candrawathi, berlari menuju ruang utama tempat Putri Candrawathi berteriak.
Di situ, Bripka Ricky melihat Brigadir Joshua sedang mengacungkan senjata ke arah tangga. Dia tidak melihat siapa orang yang berada di tangga itu. Ketika Brigadir Joshua akhirnya melepaskan beberapa tembakan ke atas, Bripka Ricky langsung bersembunyi di balik kulkas.