Di samping itu, pengalaman seorang Sandy dalam bidang matematika tidaklah di jenjang SMA saja. Sejak kelas 3-4 SD, dirinya sudah menggeluti bidang tersebut. Ia mengungkapkan menggeluti bidang matematika karena diarahkan oleh orang tua.
“Matematika karena diarahkan. Jadi senang, ikut suka jadinya. Tiap jenjang ada les nya berbeda-beda. Tiap tingkatan ikut event terus,” tutur pelajar kelahiran 1 Mei 2005 itu.
Hingga saat ia memulai di jenjang SD, Sandy pernah memperoleh medali Olimpiade Sains Nasional (OSN) perak pada tahun 2016. Bahkan, sampai mewakili Indonesia di ajang International Mathematics and Science Olympiad.
“Kenal matematika lebih dalam itu dari kelas 3 atau 4 SD. Pas abis dapat medali perak OSN 2016 SD, saya diseleksi ke tahap selanjutnya. Sampai masuk internasional, nama ajangnya IMSO 2016, yang tuan rumahnya Indonesia di Tangerang. Dan bersyukur dapat medali Perak,” terangnya.
Tak sampai di situ, Sandy pun mengasah kembali kemampuannya di jenjang SMP. Ia kembali mengikuti OSN SMP saat dirinya kelas 7 (SMP kelas 1, red) pada tahun 2018 silam di Padang serta memperoleh medali emas.
“Kemudian berlanjut di Kelas 8 (SMP kelas 2, red). Tapi karena sudah tidak bisa ikut yang di SMP, jadi ikut OSN SMA 2019 di Manado. Menjadi peserta termuda dan dapat medali perunggu,” jelas remaja asli Cirebon tersebut.
Hingga pada saat pandemi Covid-19 berlangsung di tahun 2020, ia kembali bertanding di jenjang KSN (kini OSN) di kelas 9 (SMP kelas 3). Namun, pelaksanaannya saat itu ia sudah menduduki bangku SMA. “Puji Tuhan dapatnya perak dengan pelaksanaannya online di rumah. Dan sempat masuk 30 orang yang diseleksi, cuma sampai di tahap akhir, belum lolos,” lanjutnya.
Sampailah di ajang KSN 2021 ini, di mana ia berhasil wakili Indonesia ke ajang IMO ke-63 dan mengharumkan dengan medali perunggu. “Gak nyangka. Puji Tuhan saja. Perjuangan selama ini berhasil,” tambah anak pertama dari tiga bersaudara itu.
Nantinya, di ajang IMO ke-64 alias 2023 mendatang, ia berharap bisa kembali mewakili Indonesia. Pasalnya, ia kini masih dapat untuk mengikuti pelatihan nasional kembali dan bersaing menjadi perwakilan Indonesia ke IMO ke-64.