Déjà vu 2018

RABU, 23 MARET 2022
0 Komentar

Tim yang pantas melaju ke final harus ditentukan dengan tendangan penalti. Bima sakti memilih Iqbal Gwijangge, Figo Dennis, Arkhan Kaka, Muhammad Riski Afrisal dan Nabil Asyura sebagai eksekutor penalti. Semua pemain yang dipilih berhasil menjebol gawang Myanmar yang dijaga oleh Sai Thi Ha Naing.
Sedangkan dari Myanmar hanya empat pemain yang berhasil membobol gawang Andrika Rachman. Tendangan eksekutor ketiga Myanmar, Shine Wanna Aung dihalau dengan sempurna oleh Andrika. Hasil itu membuat Indonesia menang adu penalti dengan skor 5-4.
“Kami beberapa kali menugaskan asisten pelatih untuk melihat pertandingan mereka (Myanmar, Red) di babak penyisihan. Mereka tim bagus, militan juga. Punya lima pemain di belakang dengan pertahanan rapi,’’ papar Bima Sakti.
Karena itu, Bima meminta anak didiknya tidak terburu-buru. Lini pertahanan yang digalang kapten Iqbal Gwijangge harus fokus selama 90 menit. ’’Kami antisipasi dengan main lebih sabar, lebih rapi. Jangan buat kesalahan-kesalahan yang nggak perlu,’’ ucapnya.
Sementara itu, Vietnam berhasil mengalahkan salah satu favorit juara, Thailand. Berlaga di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (10/8) sore, The Young Golden Star menang dua gol tanpa balas. Dua gol kemenangan Vietnam dibukukan oleh Nguyen Cong Phuong (30′) dan Nguyen Throng Tuang (63′).
Hasil positif atas Thailand tentu menjadi modal berharga bagi Vietnam. Sebab, tim Gajah Perang merupakan salah satu kandidat juara Piala AFF U-16 2022. Thailand, bahkan lolos ke semifinal dengan status lebih baik dari Vietnam. Tim yang diarsiteki oleh Pipob On-mo ini merupakan juara Grup B, sedangkan Vietnam lolos dari fase grup dengan status runner-up terbaik. Namun, di atas lapangan, Vietnam bermain jauh lebih dominan dari Thailand. Dengan hasil ini, Vietnam berhak melenggang ke final Piala AFF U-16 2022 untuk menantang Indonesia. Final digelar Jumat 12 Agustus 2022. (mid)

Laman:

1 2
0 Komentar