Pada babak kedua, Indonesia masih menjaga tempo permainan cepat. M Iqbal dan kawan-kawan terus mendominasi penguasaan bola. Sementara itu, Vietnam bermain lebih tinggi dan berusaha menekan pertahanan Indonesia.
Peluang terbaik Indonesia didapatkan melalui sundulan Arkhan Kaka memanfaatkan umpan dari Nabil Asyura. Sayang, bola masih bisa ditepis kiper Vietnam. Setelah itu, saling serang terjadi, tetapi belum ada gol tercipta.
Memasuki menit ke-75, Vietnam mulai melakukan pergantian, dan perlahan mengambil alih serangan. Barisan pertahanan Indonesia benar-benar mendapat tekanan luar biasa. Peluang terbaik Vietnam hadir pada menit ke-90 lewat sepakan dari dalam kotak penalti. Beruntung, Andrika berada di posisi yang tepat untuk mengamankan bola. Insiden sempat terjadi pada masa injury time.
Pelatih Vietnam Nguyen Quoc Tuan sampai mendapat kartu kuning kedua alias kartu merah setelah melakukan protes berlebihan kepada wasit. Insiden berikutnya terjadi pada menit 90+2. Sempat terjadi saling dorong antara pemain Indonesia dan Vietnam. Beruntung, keributan tak sampai terjadi. Vietnam lantas melakukan serangan sporadis, tetapi pertahanan kokoh Indonesia membuat tak ada gol tercipta.
“Ini adalah kemenangan untuk bangsa Indonesia. Terkhusus untuk keluarga saya yang juga menyaksikan langsung laga final ini,” kata pelatih Indonesia U-16, Bima Sakti.
Menurutnya, yang paling berjasa dalam kesuksesan meraih juara Piala AFF U-16 2022, adalah berkat para pelatih di SSB. Sebab, para pelatih di SSB adalah sosok yang langsung melatih para pemain sejak kecil.
“Saya sebagai pelatih timnas hanya meneruskan saja tugas dari para pelatih di SSB tersebut,” ungkapnya.
Trofi tersebut merupakan yang kedua kali untuk AFF level usia 16 tahun. Sebelumnya, di tempat yang sama, Indonesia juga menjadi juara Piala AFF, yakni di tahun 2018. Sementara untuk finalis, Indonesia sudah tiga kali. Hanya di tahun 2013 Indonesia gagal juara. Saat itu, Indonesia dikalahkan oleh Malaysia pada babak final.
Pencetak gol satu-satunya pada laga tersebut, Kafiatur Rizky mengaku merinding karena bisa mencetak gol pada laga final. “Sangat senang bisa masuk timnas. Apalagi, saya dipercaya bermain sejak kompetisi berlangsung,” ucap pemain binaan SSB Bina Sentra Cirebon tersebut.