Melintas gang di jalan Desa Ujunggebang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, seperti masuk dunia fantasi. Dekorasi gapura masuk yang megah dan gemerlap lampu jadi wisata tersendiri bagi warga sekitar. Ini, tentang semangat menyambut HUT ke-77 RI, Rabu lusa (17/8).
ADE GUSTIANA, Cirebon
TERUTAMA anak-anak. Ketika malam tiba, mereka ‘berburu’ ke gang/jalan desa. Sepanjang jalan membuat mereka terhibur. Antusias terlihat dari ramainya sekitar 27 gang/jalan yang dihias di desa tersebut.
Selain menggunakan lampu, ada yang memanfaatkan obor. Serta mural atau mengecat bertemakan hari kemerdekaan. Yang tak kalah membuat menarik, warga kompak meletakkan pot bunga di sepanjang jalan gangnya. Menciptakan suasana tampak teduh dan juga bersih.
Tidak lain, ini sebagai wujud semangat pejuang kemerdekaan. Semangat gotong-royong. Tentunya, hiasan didominasi warna bendera Indonesia: merah-putih. Disertai design gapura masuk menuju jalan/blok di masing-masing dusun. Gemerlap lampu di sepanjang jalan semakin menambah kesan meriah ketika malam hari.
Penilaian dekorasi gang terbaik dilakukan Senin malam (15/8). Dewan juri dari musyawarah pimpinan Kecamatan Susukan. Juara 1 mendapatkan 1 ekor kambing. Juara 2 uang tunai Rp1 juta dan juara 3 uang tunai Rp700 ribu.
“Dan juara harapan atau terbaik ke-4 mendapatkan Rp500 ribu. Ditambah hadiah hiburan untuk penyemangat kepada 5 gang masing-masing Rp200 ribu,” tutur Kuwu Desa Ujunggebang, Nono Paryono, kemarin (14/8).
Nono mengatakan, lomba menghias gang di Ujunggebang dihelat setiap tahun dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia. Ia menggambarkan ini sebagai semangat perjuangan di masa lalu. Serta semangat bahu-membahu antar warga. Hilangkan perbedaan. “Tentunya, juga untuk mempererat kebersamaan dan kekompakan antar warga Ujunggebang,” kata Nono.
Ya, momentum 17 Agustus, sejumlah perlombaan juga jadi hal wajib di tanah air yang banyak dinanti. Seperti, lomba balap karung menggunakan helm. Lomba satu ini biasa dimainkan anak-anak. Ukuran helm yang besar akan membuat mereka kesulitan melompat.
Kesulitan itu yang seringkali mengundang gelak tawa. Alat-alat yang dipersiapkan sederhana. Cukup karung beras, tali raffia dan helm ukuran orang dewasa.
Kemudian lomba pecah balon. Di mana para suami harus memecahkan balon di bokong istri. Jarumnya diposisikan pada perut suami. Tugas suami harus cari posisi yang tepat biar balon bisa pecah. Kemudian lomba estafet terong yang harus dilakukan dengan sesama jenis.