Ia sendiri mengaku belum mengetahui rencana tersebut. Baru sebatas membaca kabar yang beredar di media sosial. Sama seperti Lesti, ia berharap perhatian dari pemerintah terhadap pekerja-pekerja yang sangat terdampak kenaikan harga BBM, seperti ojol ini. “Orderan juga lagi sepi, masa mau habis buat bensi aja,” tukasnya.
Senada disampaikan M Nurdiansyah, rencana tarif baru BBM subsidi dianggap sebagai musibah bagi para pekerja lapangan seperti ojek. Karena, kata laki-laki 26 tahun itu, penghasilan sebagai ojol sekarang jauh lebih menurun dibanding saat awal kehadirannya di Cirebon.
Tapi, ia juga sadar tak banyak yang bisa diperbuat. “Ngga setuju (kenaikan harga BBM subsidi, red). Inginnya sih turun, jangan naik. Tapi kan ngga mungkin selain menerima (kenaikan harga BBM, red),” pungkasnya. (*)