Ternyata Ada yang Mengalami Peristiwa Serupa

0 Komentar

“Rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Daerah Gunung Jati itu merupakan tempat umum dan melayani ratusan, bahkan ribuan pasien yang datang silih berganti. Jadi, sebuah kesalahan bisa saja terjadi,” ujar Azis kepada awak media seusai Rapat Paripurna DPRD Kota Cirebon, Rabu (24/8).
Menurut Azis, hal tersebut merupakan pembelajaran bagi Pemkot Cirebon untuk terus memastikan pelaksanaan manajemen yang dilakukan RSDGJ bisa dilakukan lebih baik lagi. Termasuk dalam melaksanakan pelayanan terhadap pasien.
“Ini kan persoalannya mungkin saja ada loss manajemen sehingga ada yang terabaikan. Ini yang nanti akan kami evaluasi kelemahannya di mana sampai terjadi penelantaran pasien yang cukup lama. Tapi yang pasti, semua itu bukan sesuatu yang sengaja dilakukan,” katanya.
Lebih lanjut, Azis memastikan, bahwa tidak ada upaya dari RSD Gunung Jati untuk membeda-bedakan atau pilih-pilih pasien yang datang untuk mendapatkan perawatan. Namun demikian, pihaknya menduga adanya sistem yang belum berjalan dengan baik, sehingga pasien terabaikan.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan evaluasi agar dapat memperbaiki kinerja dan layanan dari RSDGJ agar lebih baik ke depannya. Selain itu, pihaknya juga berharap ada sikap yang bijaksana dalam memahami kondisi yang ada. “Kami siap dikritik, kami siap kemudian memperbaiki apa yang menjadi kelemahan kami. Tapi tidak ada niat sedikitpun dari kami untuk menelantarkan pasien,” lanjutnya.
“Saya jaminannya. Kalau ada unsur-unsur menelantarkan pasien, saya sendiri yang akan bertindak untuk melakukan punishment kepada pihak rumah sakit tersebut. Karena gak boleh kita kemudian mengabaikan dan sebagainya. Tapi kami mohon pengertian dan pemahaman, bahwa kami tidak ada menelantarkan,” jelasnya. (*)

Laman:

1 2
0 Komentar