Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon Benny Sujarwo mengatakan pihaknya akan mengajukan audit investigasi terhadap RSDGJ yang akan dilakukan oleh BPK RI. Nantinya hal tersebut juga akan dibicarakan lebih lanjut dalam komisi. “Ini kita akan sampaikan kepada pimpinan tentunya. Apakah nanti akan mendapatkan restu dari pimpinan. Kalau itu dianggap harus kita lakukan, baru kita ajukan terkait audit investigasi tersebut,” ujar Benny Sujarwo.
Lebih lanjut Benny menjelaskan yang dibahas dalam rapat itu juga terkait dengan pelayanan RSDGJ. Pihaknya menitikberatkan agar RSDGJ menjadi sebuah rumah sakit kebanggaan bagi masyarakat Kota Cirebon dan juga Pemkot Cirebon. “Khususnya dalam pelayanan. Bagaimana rumah sakit itu bisa memenuhi yang menjadi taglinenya yakni melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” ungkapnya.
Masih di tempat yang sama, Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon Cicip Awaludin dalam rapat itu pihaknya menginginkan adanya perbaikan menyeluruh, khususnya dalam pelayanan di RSD Gunung Jati. Apalagi, usianya akan mencapai 101 tahun.
“Ini harus mulai dilakukan perbaikan yang secara menyeluruh. Perbaikan pelayanan, dari attitude, dari sikap, dan lainnya harus bisa melayani masyarakat. Pelayanan itu menjadi yang utama. Selain itu, terkait dengan SOP yang dilakukan RSD Gunung Jati harus diperbaiki,” jelasnya.
“Artinya setiap insan yang ada di RSD Gunung Jati harus sesuai SOP yang ada. Kemudian, ternyata hampir seluruh masyarakat yang ke RSD Gunung Jati juga mengalami hal yang sama. Ini harus sama-sama diperbaiki,” tambah Cicip.
Menurut Cicip, dari sekian banyak permasalahan yang ada di RSDGJ, pihaknya meminta adanya audit investigasi yang dilakukan oleh BPK RI. Nantinya, pihaknya bersama DPRD Kota Cirebon akan menyurati kepada BPK RI. “Itu juga diatur dalam peraturan perundang-undangan,” tuturnya.
Terkait dengan audit, Cicip menuturkan tidak hanya akan ada audit keuangan yang dilakukan. Namun demikian juga, kinerja organisasi RSD Gunung Jati juga akan dilakukan. Sehingga, secara menyeluruh kondisi yang ada bisa tercerminkan dari audit tersebut. Hal itu semata-mata demi kebaikan bersama.
“Apalagi, saya mendengar ada keluhan pelaksana seperti insentif nakes kurang 1 bulan, adanya pelecehan seksual, ini saya coba angkat dulu. Kita harapkan bisa terlihat selepas audit untuk bisa dibereskan oleh manajemen,” tegasnya.