Mahasiswa Ingatkan Jokowi

Mahasiswa Ingatkan Jokowi
0 Komentar

Kedua, penerima manfaat BBM bersubsidi untuk jenis kendaraan tertentu seperti kendaraan roda dua, angkutan umum dan logistik. Harus disertai dengan pengawasan yang ketat agar tidak terjadi kebocoran penyaluran BBM bersubsidi ke sektor industri, pertambangan, dan perkebunan.
Ketiga, pembatasan BBM bersubsidi harus disertai dengan pengawasan yang ketat agar tidak terjadi kebocoran penyaluran ke sektor industri pertambahngan dan perkebunan.
Keempat, mengalokasikan pendapatan yang besar (windfaf income) dari kenaikan harga komoditas SDA di pasar global seperti batubara dan sawit untuk menambal subsidi BBM dan listrik.
Kelima, melakukan realokasi anggaran belanja kementerian/lembaga yang tidak produktif untuk menopang subsidi BBM. Serta mendorong percepatan transisi energi baru terbarukan untuk ketahanan jangka panjang.
Aspirasi mahasiwa ini diterima oleh Asisten Pemerintah dan Kesra Drs Sutisna dan Kepala Badan Kesbangpol Buntoro Tirto AP selaku perwakilan dari Pemkot Cirebon untuk disampaikan kepada pemerintah pusat. Setelah itu, massa membubarkan diri.
Sebelumnya, rencana kenaikan harga BBM bersubsidi pernah disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat
acara Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat lalu (19/8).
Luhut membenarkan pemerintah sedang membahas wacana kenaikan BBM. Purnawirawan TNI itu mengatakan Presiden Jokowi telah mengindikasikan bahwa pemerintah tidak bisa terus mempertahankan harga solar dan pertalite di harga saat ini. “Itu modelling ekonominya saya kira sudah dibuat, nanti mungkin minggu depan presiden akan mengumumkan mengenai apa, bagaimana, mengenai kenaikan harga ini,” terang Luhut.
“Jadi, presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kami pertahankan terus demikian, karena kita harga BBM termurah se kawasan ini. Kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita,” kata Luhut.
Luhut mengakui Indonesia sudah cukup baik menjaga laju inflasi di level yang terkendali saat ini. Inflasi Indonesia pada Juli 2022 tercatat sebesar 4,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Inflasi Indonesia masih lebih rendah dari sejumlah negara lain seperti Amerika Serikat yang mencapai 8,5 persen; Uni Eropa sebesar 8,9 persen, bahkan Turki sudah mencapai 79,6 persen.

0 Komentar