CIREBON- Tradisi pasar rakyat muludan di Alun-alun Sangkala Buana atau Alun-alun Kasepuhan tak ada lagi untuk selamanya. Kondisi alun-alun yang sudah bagus setelah direvitalisasi dengan anggaran Rp10,4 miliar, sudah tak memungkinkan untuk menggelar pasar rakyat muludan.
Pantauan Radar Cirebon, beberapa pekan menjelang puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, situasi Alun-alun Sangkala Buana atau Alun-alun Kasepuhan memang tak banyak berubah. Padahal, alun-alun ini sebelumnya menjadi pusat kegiatan masyarakat saat menjelang peringatan muludan, terutama dengan pasar rakyatnya.
Masyarakat pun tak lagi bisa menikmati hiruk-pikuknya para pedagang serta wahana permainan seperti kora-kora, ombak banyu, kincir raksasa, komedi putar, tong setan, dan sebagainya.
Ya, meskipun pandemi Covid-19 telah berlalu, pihak Keraton Kasepuhan tak lagi menggelar pasar rakyat Muludan. Kepala Badan Pengelola Keraton Kasepuhan RR Alexandra Wuryaningrat mengatakan pasar rakyat muludan kini sudah tak lagi memungkinkan digelar di Alun-alun Sangkala Buana.
“Alun-alunnya kan sudah direvitalisasi dan kondisinya tidak memungkinkan lagi untuk menggelar pasar rakyat muludan,” ungkap Ratu Alexandra kepada Radar Cirebon kemarin.
Hal tersebut, lanjutnya, dilakukan untuk menjaga aset yang berada di kawasan Alun-alun Sangkala Buana agar tak rusak akibat adanya kegiatan tersebut. Kendati demikian, kata Ratu Alexandra, pihaknya tetap akan menggelar tradisi rutin menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Misalnya, tradisi siraman panjang dan buka bekasem ikan. Serta tradisi panjang jimat sebagai puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Kasepuhan.
“Untuk tradisi tradisi rutin, kami tetap menggelar di lingkungan keraton. Termasuk sebelumnya, kami sudah menggelar tradisi membuat bekasem dan ngapem beberapa hari lalu,” tandas Ratu Alexandra.
DIREVITALISASI Rp10,4 MILIAR
Wajah Alun-alun Kasepuhan memang sudah berubah setelah direvitalisasi Pemprov Jawa Barat dengan dana Rp10,4 miliar. Wajah baru Alun-alun Kasepuhan itu diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada awal Februari 2022 lalu.
Ketika itu, Ridwan Kamil mengatakan wajah Alun-alun Kasepuhan seperti kembali ke masa lalu. “Alun-alun jadi terlihat seperti kembali ke masa lalu (kembali pada nilai sejarah, red). Aura dan wibawanya keluar. Jadi ingin selfie,” kata gubernur.