Selamanya tanpa Pasar Muludan

Selamanya tanpa Pasar Muludan
0 Komentar

Mulanya, sambung Kang Emil, wajah baru itu didesain modern. Namun ia tak setuju. Dia yang juga seorang arsitek memilih mendesain sendiri dengan konsep budaya dan sejarah yang kental. Sampai akhirnya jadi seperti sekarang dengan ikon pintu masuk yang berbentuk candi bentar tersebut.
Kang Emil mengatakan kehadiran dia di Alun-Alun Sangkala Buana Kasepuhan untuk mempersembahkan cita-cita dan janji pada almarhum Sultan Sepuh ke-XIV PRA Arief Natadiningrat yang pernah mengingatkan dan membimbing dia tentang sejarah.
Karena cinta kepada sejarah juga, Kang Emil jadi ingat nasihat presiden pertama Indonesia Soekarno yang berpesan untuk tidak melupakan sejarah. Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah atau disingkat Jasmerah.
Sementara Kadisperkim Jawa Barat Boy Iman Nugraha mengatakan revitalisasi Alun-Alun Kasepuhan merupakan strategi Pemprov Jabar sebagai salah satu upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya. Umumnya di Jawa Barat, khususnya di Cirebon. “Sehingga Alun-Alun Sangkala Buana Kasepuhan bisa menjadi citra Kota Cirebon dengan kekayaan budayanya serta citra provinsi yang juara lahir dan batin,” ucap Boy.
Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin dalam sambutan mengatakan revitalisasi Alun-Alun Kasepuhan merupakan bukti keseriusan Pemprov Jabar terhadap pelestarian budaya keraton. Dia berharap itu menjadi contoh pemimpin daerah lain di Indonesia yang memiliki keraton. (awr/ade)

Laman:

1 2
0 Komentar