Namun sekitar tahun 1985, tepatnya setelah dilakukan revitalisasi pada Alun-alun Kasepuhan, para pedadagang dadakan mulai melirik area tersebut. Alun-alun yang sudah dilengkapi trotoar serta kondisi lebih rapih dibanding sebelumnya, membuat area di depan Keraton Kasepuhan mulai ramai. Baik oleh para pengunjung maupun oleh para pedagang.
Kondisi tersebut terus bertahan hingga tahun 2019, yang menjadi penyelenggaraan terakhir di Alun-alun Kasepuhan. Pasar muludan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Sekali penyelenggaraan, setidaknya ada 100 ribu pengunjung yang datang dengan omzet hingga Rp20 miliar. (awr)