Lebih dari setengah bulan berjalan, Agus mengklaim, Selasa Nyerbon mendapat respons baik dari semua pegawai Disbudpar. Namun sedikit kendala yang dihadapi. Yakni pelafalan atau penggunaan bahasa Cirebon. Belum semua dari mereka bisa mempraktekan secara fasih. Namun ia menganggap itu bagian dari proses pembelajaran.
“Banyak yang sudah tinggal lama di Cirebon, termasuk saya sudah 25 tahun. Tetapi karena setiap hari menggunakan Bahasa Indonesia, sehingga penggunaan bahasa Cirebon masih perlu belajar lagi,” papar Agus Sukmanjaya.
Agus Sukmanjaya mengatakan ada usulan lain yang akan diutarakan kepada Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH. Yaitu English Day atau sehari berbahasa Inggris. Alasannya, target wisatawan Cirebon semakin mengarah ke mancanagara. Masyarakat yang tak bisa bahasa Internasional atau Inggris dinilai sebagai sebuah kelemahan. “Makanya kita kerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki program bahasa, mahasiswa yang magang bisa sekaligus mengajarkan dan melatih kita,” pungkasnya. (*)