Sedia Gula untuk Mengundang Semut

Sedia Gula untuk Mengundang Semut
0 Komentar

CIREBON- Harap-harap Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka itu manggali peluang serta kreativitas bisnis para pengusaha. Sama-sama berpikir memanfaatkan kesempatan ini menjadi bukan sekadar ladang bisnis maskapai penerbangan. Sedia gula untuk memancing semut datang.
Analogi sederhana itu merangkum perbincangan selama 30 menit Podcast Kaligane Radar Cirebon. Gula disajikan untuk mensuksesi peluang bisnis agar orang tertarik datang. Memfasilitasi segala keperluannya. Dibuat nyaman seperti semut yang sedang melumat gula; tak akan mau pergi.
GM Radar Cirebon Yuda Sanjaya bertemu narasumber lama yang merupakan tokoh dan pengusaha Bamunas Setiawan Boediman. Podcast dilakukan di lantai 2 Graha Pena Cirebon.
Mengenakan kemeja hitam dan bawahan coklat, Oki -sapaan Bamunas- banyak memberikan pandangan seputar masa depan BIJB yang sempat tertidur lama. Wakil CEO Grage Group itu melihat peluang bukan saja dari sisi penerbangan. Tapi pelabuhan di Subang dan Tol Cisumdawu yang diproyeksi beroperasi dalam waktu yang berdekatan.
Warga ibu kota dianggap sebagai ‘mangsa’ wisatawan Cirebon. Setelah Bandung. Penatnya kemacetan dan aturan ganjil genap menuju/di Bandung diprediksi sebagai alasan yang membuat wisatawan membelokan setir untuk berkunjung ke Cirebon. Ditambah akses jalan bebas hambatan Cipali yang memangkas jarak Jakarta-Cirebon menjadi 3 jam saja.
Oki mengharuskan agar daerah ramah wisatawan itu benar-benar terlaksana. Artinya, peran kepala daerah Wilayah 3 Cirebon ini betul-betul ditunggu. Minimal bisa bersinergi. Ciayumajakuning dianggap sebuah kesatuan. Masing-masing punya keunggulan.
Yang kalau disatukan bisa menjadi kekuatan yang membombardir sektor ekonomi menjadi lebih subur. “Pekerjaan rumah para pengusaha saat ini bagaimana mengemas agar mereka (wisatawan) tertarik untuk datang,” kata pengusaha mal dan hotel tersebut kemarin.
Bisnis mal, Oki bilang, akan semakin tergerus teknologi daring. Kalah dengan market-market place yang semakin merajalela. Mal dalam waktu 5-10 akan datang semakin kurang diminati. Jika terus mempertahankan konsep seperti sekarang.
Ke depan, ia sudah mempersiapkan agar mal-mal ini bukan lagi dipresepsi sebagai tempat belanja baju atau keperluan rumah tangga. Tapi, tujuan mencari hiburan. Dibiarkan buka hingga larut malam. Oki juga melihat masa depan cerah pada bisnis logistik di era serba digital ini. Yaitu melalui bandar udara Kertajati tersebut.

0 Komentar