Egrang dan congklak mengingatkan generasi tahun 1980-1990-an akan masa kecil. Yang tak diwariskan secara masif kepada generasi internet sekarang. Itu yang coba dihadirkan. Rehat sejenak dari gadget yang sudah jadi candu Generasi Z.
ADE GUSTIANA, Cirebon
PULUHAN anak antusias mengikuti gelaran permainan tradisional tempo dulu. Seusia SD itu larut memainkan dolanan yang diselenggarakan Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon di Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Sabtu lalu (24/9).
Sejumlah nama permainan tradional membuat orang yang lahir sebelum tahun 2000 terkenang. Seperti engklek, egrang, tarik tambang, dam-daman, congklak, tulup, bola bekel, patok lele atau glatikan. Tak semua bocah Generasi Z itu tahu bahkan mengerti cara bermainnya.
Moza, siswi SDN 3 Klayan tampak kebingungan saat bermain congklak. Seringkali bocah 10 tahun itu salah meletakan biji congklak, malah mengisi lubang lawan. Tapi ia masih bisa terlihat ceria dalam kegiatan pojok dolanan yang bekerjasama dengan Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Kabupaten Cirebon itu.
Moza serius ingin bisa mengusai permainan dengan media papan dan biji-bijian tersebut. “Ngga tahu, tidak ngerti cara mainnya karena memang belum pernah main,” tuturnya ketika ditanya seputar permainan legendaris ini.
Moza juga mengaku baru tahu permainan dam-daman. Bocah kelas 5 SD ini baru mengenalnya di kegiatan pojok dolanan. Ia lebih sering bermain gadget. Daripada bermain dengan aktivitas secara langsung.
Namun ia mengaku merasa terhibur dan senang ketika bisa memainkan sejumlah permainan tradisional yang baru ia kenal itu. “Iya lebih sering mainan HP, kalau dam-daman dan congklak baru main di sini,” jelas Moza.
Yang disampaikan Moza agaknya mewakili anak-anak lain di Indonesia saat ini. Tak sedikit dari mereka yang tidak lagi mengenal permainan tradisional. Namun, Reza, siswa SD lain mengaku telah mengenal permainan engklek dan tarik tambang. Tidak dengan patok lele atau glatik serta permainan tradisional lainnya.
“Cuma kenal engklek. Kalau patok lele tidak kenal,” tutur Reza yang mengaku banyak mengetahui permainan tradisional di pojok dolanan.