Suara Suporter: Semua Jajaran PSSI Harus Mundur

Suara Suporter: Semua Jajaran PSSI Harus Mundur
0 Komentar

CIREBON- Petaka sepak bola Indonesia jadi sorotan dunia. Siapa yang mengaku bersalah dan harus bertanggung jawab belum terdengar muncul sebagai pahlawan di tengah kemarahan publik. Banyak catatan dalam peristiwa 1 Oktober di Kanjuruhan.
Founder Harian Disway Dahlan Iskan menyampaikan, yang dirasakan saat ini masih dalam situasi duka dan rekonsiliasi. Suasana kebatinan Aremania- supporter Arema FC,  imbuhnya, tertuju untuk mengawal Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diketuai Menkopolhukam Mahfud MD. Agar tidak ada rekayasa ataupun tekanan.
“Dan semua bisa terungkap secara adil,” kata eks Menteri BUMN tersebut dalam dialog yang digelar Harian Disway secara daring dengan tema Mengakhiri Petaka Sepak Bola Indonesia, kemarin.
Tugas masyarakat yaitu mendukung dan mengamati. Duka yang dirasakan Aremania dan semua warga Indonesia, katanya, harus bisa menghasilkan jalan keluar terbaik untuk sepak bola Indonesia.
“Momentum besar ini jangan sampai hilang di tengah jalan dan kemudian tidak berjalan lurus. Jangan sampai setelah kejadian ini sepak bola mati, misalnya,” ucap bekas Dirut PLN itu.
Sekretaris Persebaya, Ram Surahman banyak berbicara seputar Persebaya. Khususnya dalam mengatur pertandingan. Baik itu pra, selama dan pasca pertandingan. Sejak 2017, imbuhnya, penjualan tiket pertandingan Persebaya bertahap dilakukan secara online.
Serta Persebaya yang menerapkan rekayasa untuk nengendalikan alur suporter dengan 3 ring. Itu bisa dijadikan model untuk kota lain. Tentu di stadion yang jauh dari penduduk.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fajar Junaedi, menekankan pentingnya tata kelola persepakbolaan. Selain merujuk pada klub yang telah melaksanakan dengan baik, juga mengacu pada regulasi FIFA. Fajar mengatakan, jika merujuk pada undang-undangan penanggulangan bencana, harus ada mitigasi untuk mengurangi risiko.
Bencana bukan hanya faktor dari manusia. Yang terjadi di stadion dengan banyaknya pendukung dari masing-masing klub dan risiko lainnya, ia menyebut risiko mitigasi menjadi lebih tinggi. Serta pentingnya informasi mitigasi sebelum pertandingan itu dimulai.
Juga sangat jarang ditemukan papan petunjuk mitigasi di stadion. Pemberitahuan terhadap kemungkinan terjadi bencana. Serta harus ada penilaian risiko. Jika stadion tak memungkinkan ada ring, imbuhnya, kemungkinan terbaik jangan ada penonton di stadion itu.

0 Komentar