Mereka berangkat kerja ke negeri orang dengan tujuan mencari nafkah untuk keluarga. Tapi, kini keluarga justru jadi waswas. Tak ada kabar berita. Keluarga pun pasrah menanti di rumah. Berharap yang terbaik; bisa kembali dengan selamat.
ANANG SYAHRONI-DENY HAMDANI;
Laporan dari Indramayu dan Cirebon
WARPEN memendam rasa sedih dan kangen pada anak perempannya, Siti Faridah (26). Sudah 9 tahun Warpen yang merupakan warga Desa Cempeh, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, hilang kontak dengan sang anak yang berangkat kerja saat bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Singapura.
Warpen, wanita 63 tahun itu menceritakan awal mula anak perempuannya pergi mengadu keberuntungan sebagai PMI ke Singapura pada 2013 lalu. Saat itu usia sang anak masih 17 tahun atau tak lama setelah lulus SMP.
Warpen mengaku pihak keluarga tidak mengetahui secara pasti kapan anak keempatnya itu berangkat ke Singapura. Karena pada saat itu, dia sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Keluarga, kata Warpen, saat itu sebenarnya sudah menasehati Siti Faridah agar tidak berangkat ke Singapura. Apalagi usianya yang masih terlalu muda.
“Karena pada saat itu keluarga sedang banyak utang, putri saya maksa ingin berangkat. Katanya untuk bisa membayar utang. Sejak saat itu sampai sekarang saya tidak lagi pernah ketemu,” ujarnya kepada Radar, kemarin.
Warpen mengatakan, terakhir kali dia berkabar dengan anaknya 6 bulan setelah berangkat ke Singapura. “Sampe sekarang tidak ada kabar lagi. Nomor HP-nya pun sudah tak aktif. Saya berharap keberadaan anak saya bisa segera ditemukan,” harapnya.
Sementara Sekertaris Garda Buruh Migran Indonesia (BMI) AT Cahyoto mengatakan pihaknya telah diminta oleh Warpen untuk mencari keberadaan Siti Faridah di Singapura.
“Kami terima aduan pihak keluarga ya, tentu kami akan berupaya memproses aduan ini dan mencari tahu di mana keberadaan Siti Faridah di Singapura saat ini. Kami akan coba mulai bergerak melakukan pendalaman dan pencarian,” ujarnya.
HILANG DI IRLANDIA
Sementara itu, Salikin (37), salah seorang nelayan asal Desa Citemu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, hilang di perairan Irlandia saat bekerja di sebuah kapal, Jumat (7/10). Salikin sendiri baru bekerja selama satu bulan ini.