Bukti Liga Masih Kacau

Bukti Liga Masih Kacau
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD melakukan konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (3/10/2022). Menkopolhukam akan membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) pascatragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menelan 125 korban meninggal dunia dan lebih dari 300 luka-luka pada Sabtu (1/10/2022) usai laga lanjutan Liga 1 antara Arema Malang melawan Persebaya Surabaya. FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS
0 Komentar

JAKARTA- Ketua TGIPF Tragedi Kanjuruhan Mahfud MD menyoroti adanya saling lempar tanggung jawab antara PSSI, PT LIB, Panpel, dan pemegang hak siar dalam peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang tersebut.
Dia menilai kondisi tersebut menunjukkan sepak bola Indonesia memang kacau. Mahfud dalam pernyataan resminya sebelumnya menegaskan bahwa TGIPF belum mengeluarkan rekomendasi apa pun. “Temuan TGIPF takkan diumumkan sebelum diserahkan kepada Presiden. Sebab TGIPF dibentuk dengan Keppres untuk keperluan Presiden,” kata dia, Rabu (12/10).
Rekomendasi sendiri belum dikeluarkan dan baru akan didiskusikan. Namun, dia melihat betul bahwa upaya saling menghindar tanggung jawab di lapangan begitu kentara.
“Bahwa terjadi saling menghindar dari tanggung jawab operasional lapangan antara pihak federasi, pengelola liga, panitia pelaksana, pihak keamanan, hingga penyelenggara siaran, menjadi bukti bahwa penyelengaraan liga sepak bola nasional agak kacau,” jelas Mahfud.
Pria berdarah Madura itu menilai apa yang terlihat dan saling menghindar tanggung jawab tersebut malah menjadi negatif untuk sepak bola Indonesia yang sedang berkembang industrinya. “Membahayakan bagi dunia persepakbolaan kita. Nyawa manusia dibuat pertaruhan karena tak ada jaminan keselamatan yang maksimum,” tuturnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, Mahfud memastikan TGIPF berusaha untuk mencari akar masalahnya, sebagai bahan menyusun rekomendasi. “Kami sudah mendiskusikan dan melakukan crosscheck temuan dengan Komnas HAM,” katanya.
Melihat hal tersebut, maka TGIPF tinggal selangkah lagi memberikan rekomendasi. Rencananya antara Jumat (14/10) atau Senin (17/10), rekomendasi bakal diserahkan TGIPF kepada Presiden Jokowi.
Mahfud MD sendiri telah menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (12/9). Pada pertemuan itu, Mahfud mengaku ditagih mengenai investigasi tragedi Kanjuruhan yang memakan korban ratusan jiwa itu.
“Saya tadi ditanya oleh presiden karena beliau sangat serius masalah kasus tragedi Kanjuruhan sepak bola di Malang. Bagaimana hasil temuan TGIPF Tim Gabungan Independen Pencari Fakta, ‘saya menunggu’ kata presiden,” ujarnya.
Pria yang menjabat sebagai Menko Polhukam itu menerangkan pihaknya segera menyampaikan laporan hasil temuannya kepada Jokowi dalam waktu dekat. Menurut Mahfud, Jokowi ingin laporan itu selesai sebelum FIFA datang ke Indonesia. “Karena akan segera menentukan langkah-langkah bersama FIFA yang akan berkunjung ke sini pekan depan tim pendahulunya,” ujar Mahfud.

0 Komentar