BANDUNG- Wacana dan rencana Pemprov Jawa Barat memindahkan ibu kota provinsi Jawa Barat kembali mencuat ke publik. Pemindahan yang diwacanakan sejak 2019 itu disebut-sebut mengerucut pada satu lokasi, yakni Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Pemindahan itu bukanlah tanpa sebab. Pasalnya, di lokasi tersebut kini terdapat Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung yakni Tegalluar. Meskipun bernama Tegalluar, stasiun ini tidak terletak di Desa Tegalluar, tetapi berada di sebelah tenggara desa tersebut. Hal itu terungkap seusai acara peninjauan di Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar oleh Presiden Jokowi, kemarin.
“Adanya rencana pemerintah kabupaten, Pemerintah Provinsi bahkan Pak Gubernur Jabar (Ridwan Kamil) menyampaikan ini (Tegalluar) menjadi satu opsi yang besar kemungkinannya untuk menjadi ibu kota provinsi Jawa Barat. Tinggal mendorong dukungan politik,” kata Dirut PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi, Kamis (13/10).
Dwiyana menjelaskan, ada tiga opsi wilayah yang mencuat sebagai pengganti kota Bandung. Yaitu Walini di Kabupaten Bandung Barat, Kertajati di Majalengka, dan Tegalluar di Kabupaten Bandung. Tapi dengan semakin jelasnya pembangunan kereta cepat, maka Tegalluar yang paling memungkinkan. “Tadi bocoran dari Pak Gubernur, sini (Tegalluar) paling besar peluangnya,” kata Dwiyana.
Sekilas melihat balik, pada 2019 lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat mewacanakan pemindahan pusat pemerintahan Jawa Barat ke tiga wilayah. Yakni Tegalluar, Walini, atau Kertajati. Ridwan Kamil sendiri sudah memberikan kisi-kisi, pemindahan bergantung pada penyelesaian kereta cepat.
“Nanti menunggu kejelasan kereta cepat. Kan dulu narasi-narasi ada di dalam rute, sekarang Walini belum pasti ada stasiun atau tidak,” ucap Ridwan, belum lama ini.
Ridwan Kamil mengatakan pihaknya mempertimbangkan infrastruktur kereta cepat untuk pemindahan ibu kota Jabar. “Jadi itu mah nanti saja,” katanya. (jrl/jbr)