ASTANAJAPURA- Pemerintah Kecamatan Astanajapura mendorong Satpol PP untuk menertiban bangunan liar (bangli) pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang ruas Jalan Kanci-Sindanglaut.
Pasalnya, kehadiran bangli semi permanen hingga permanen itu menutupi drainase sehingga sering menyebabkan banjir saat musim hujan.
Hal itu disampaikan Camat Astanajapura H Suharto MT kepada wartawan koran ini, kemarin.
Dikatakan Suharto, jalur Kanci-Sindanglaut sering terjadi banjir saat hujan akibat tidak maksimalnya fungsi drainase karena tertutup bangunan liar.
Dijelaskan Suharto, ada puluhan PKL yang menempati bangunan liar semi permanen dan permanen sepanjang ruas jalan Kanci Sindanglaut di Kecamatan Astanajapura.
“Saya sudah minta bangunan liar di sepanjang ruas Jalan Kanci-Sindanglaut itu didata, terutama untuk Kecamatan Asjap. Setelah didata itu ternyata ada sekitar 80-an bangunan liar,” ungkap Suharto.
Bangunan liar tersebut, lanjutnya, rata-rata berdiri di atas drainase dan tanah milik PU dan desa sehingga menutupi akses masuk tanah desa dan menyulitkan petugas ketika akan melakukan normalisasi drainase.
“Karena bangunan berada di atas drainase sehingga fungsi drainase sendiri tidak maksimal. Imbasnya jalan mudah tergenang air saat hujan lebat,” ujarnya.
Selain itu, kata Suharto, dengan maraknya bangunan liar tersebut akan mengganggu kenyamanan dan keindahan. “Lokasi itu untuk ruang terbuka hijau tapi justru dipenuhi oleh bangunan liar sehingga sangat merusak pemandangan,” tutur mantan Sekdis Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini.
Pihaknya mendesak Satpol PP Kabupaten Cirebon bisa melakukan penertiban bangunan liar di sepanjang Jalan Kanci-Sindanglaut ini. “Saya mendorong dan meminta agar Satpol PP Kabupaten Cirebon untuk bisa melakukan penertiban bangunan liar yang cukup mengganggu ini,” pungkasnya. (den)