PADA Forum Y20 di Solo, Jumat (28/10), Walikota Bogor Bima Arya menantang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk berpasangan memimpin Indonesia mendatang.
“Kang Emil ini keluarganya pesantren, dekat dengan pondok pesantren. Mas Ganjar aktivis nasional, beda, tetapi saling melengkapi,” kata Bima Arya.
Menurut Bima, Ganjar merupakan etnis Jawa, sedangkan Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil merupakan etnis Sunda. “Beda tetapi saling melengkapi. Saya tidak mau berkomentar panjang, tetapi mari menitipkan dua hal yang sangat penting nanti. Pertama adalah enggak mungkin 2045 dicapai tanpa kekukuhan kepemimpinan,” tutur Bima.
Baca Juga:Punya Jejak Bagus di Jawa BaratBincang Kepengurusan yang Sah hingga Pilpres 2024
Terpisah, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan menilai tantangan Walikota Bogor Bima Arya kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpasangan menjadi capres dan cawapres karena memang keduanya pantas dan sudah terbukti berpengalaman sebagai kepala daerah.
“Jadi gini, itu yang Bima Arya ngomong kan? Jadi apakah Pak Ganjar, apakah Kang Ridwan Kamil, itu orang-orang hebat yang sudah terbukti,” kata Zulkifli Hasan, Minggu (30/10).
Zulkifli berpendapat bahwa Ganjar dan Ridwan Kamil yang ditantang Bima Arya selaku Ketua Asosiasi Pemerintah Seluruh Indonesia (Apeksi) yang juga Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PAN memang pantas menjadi pasangan dalam Pilpres 2024. “Jadi mereka mau nyapres, mau cawapres itu bukan layak, tapi sangat layak. Nanti dilihat perkembangannya,” ujar Zulkifli Hasan.
Menurut dia, kepemimpinan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah dan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat merupakan salah satu wilayah Indonesia yang besar. Sehingga, pengalamannya sangat layak menjadi capres dan cawapres.
“Sangat layak ya. Karena sudah berhasil menjadi gubernur, Jawa Tengah yang besar, Jawa Barat yang besar. Pantas sangat pantas, layak sangat layak,” ucap Zulkifli.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku hingga saat ini terus membangun komunikasi politik dengan berbagai pihak. Seperti dengan sejumlah tokoh dan partai, terkait arah politiknya pada masa mendatang.