RADARCIREBON.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kuningan bersama komunitas Eco Enzyme Kuningan menyemprotkan 1.000 liter cairan eco enzyme ke areal tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Ciniru untuk mengurangi bau busuk sampah yang ditimbulkan, Rabu (4/1).
Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan tangki air milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan beberapa titik menggunakan sprayer. Cairan eco enzyme disemprotkan ke tumpukan sampah yang menggunung terutama kawasan yang mengeluarkan bau menyengat.
Ketua Komunitas Eco Enzyme Kuningan Gina Dendie mengatakan, cairan eco enzyme yang terbuat dari hasil fermentasi sampah organik diyakini dapat mereduksi tiga macam gas yang ditimbulkan dari tumpukan sampah. Yaitu gas karbon (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan gas metan (CH4), yang menyebabkan bau busuk menyengat sebagai sumber pencemaran udara dan penyebab pemanasan global.
Baca Juga:Kabar Baik, Tahun 2023 Ada Penerimaan CPNS dan PPPKBabinsa Simpayjaya Bantu Pemasangan Pipanisasi
“Dengan penyemprotan cairan eco enzyme diharapkan bisa mengurangi bau sampah yang ditimbulkan dari TPA Ciniru ini. Hari ini sebanyak 1.000 liter cairan eco enzyme disemprotkan ke areal TPA Ciniru, dan direncanakan akan dilakukan secara kontinyu selama sepekan ke depan,” ungkap Gina kepada Radar di lokasi TPA Ciniru.
Gina menambahkan, kegiatan penyemprotan cairan eco enzyme di TPA Ciniru ini dalam rangka peringatan HUT Komunitas Eco Enzyme Nasional Indonesia yang pertama yang jatuh pada tanggal 4 Januari. Dengan kegiatan ini, Gina berharap bisa menjadi cara strategis mengenalkan kepada masyarakat tentang cairan eco enzyme dan manfaatnya untuk lingkungan.
“Cairan eco enzyme yang terbuat dari hasil fementasi bahan organik seperti kulit buah dan sayuran ini sangat bermanfaat untuk kehidupan dan juga lingkungan. Dengan kita membuat eco enzyme, kita telah melakukan banyak kebaikan. Satu sisi kita telah berkontribusi mengurangi sampah, di sisi lain ternyata cairan eco enzyme yang dihasilkan mempunyai banyak manfaat termasuk untuk lingkungan seperti mengurangi bau dari TPA Ciniru ini,” ungkap Gina.
Sementara itu Kabid Pengelplaan Sampah DLH Beni Setiawan mengapresiasi dan mendukung kegiatan Komunitas Eco Enzyme di TPA Ciniru tersebut. Diakui Beni, bau menyengat yang dihasilkan dari TPA Ciniru selama ini menjadi masalah yang banyak dikeluhkan masyarakat dan belum ada solusinya.