RadarCirebon.id CIREBON – Kota Cirebon mengalami inflasi. Progres inflasi terjadi akhir tahun 2022. Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,35%.
Kota Cirebon mengalami inflasi, masuk dalam 7 kota pantauan Indeks Harga Konsumen atau IHK di Provinsi Jawa Barat. Semua kota mengalami inflasi.
Selain Kota Cirebon yang mengalami inflasi, yang tertinggi terjadi di Kota Bandung sebesar 2,04 persen dengan IHK 115,43. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Depok sebesar 0,32 persen, dengan IHK sebesar 114,90.
Baca Juga:Drama Istri Kepala Desa Selingkuh Berakhir, Anaknya Sadap WhatsApp hingga Gerebek PelakuRitual Sakral Dimandikan Atasan saat Naik Pangkat di Polres Ciko
Kepala Badan Pusat Statistika atau BPS Kota Cirebon Joni Kasmuri menuturkan, perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember 2022, secara umum menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS pada Desember 2022, terjadi inflasi sebesar 0,35 persen, atau terjadi peningkatan IHK dari 109,94 pada November 2022 menjadi 110,32 pada Desember 2022.
“Tingkat inflasi tahun kalender (Desember 2022) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2022 terhadap Desember 2021) masing-masing sebesar 4,86 persen dan 4,86 persen,” jelasnya.
Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada Desember 2022, antara lain telor ayam ras, daging ayam ras, air kemasan, rokok kretek filter, dan tarif kereta api. Pada Desember 2022 dari 11 kelompok pengeluaran, 8 kelompok pengeluaran mengalami inflasi, 1 kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan 2 kelompok tidak mengalami perubahan indeks.
Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,11 persen. Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen, lalu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,04 persen.
Kelompok kesehatan juga mengalmai inflasi sebesar 0,93 persen, kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 0,30 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Lalu, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran mengalami inflasi sebesar 0,08 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,42 persen.
“Kelompok pengeluaran yang menglami deflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,28 persen. Sedangkan Kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan serta kelompok pendidikan,” pungkasnya. (apr)