KUNINGAN-Bupati Kuningan H Acep Purnama masuk sepuluh terbaik, dalam tahapan penilaian Anugerah Kebudayaan (AK) PWI Pusat 2023.
Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari mengatakan, diselenggarakan AK PWI Pusat ke-5 pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, karena ingin mengapresiasi sosok para bupati/wali kota yang sukses menginovasi pangan, sandang dan papan, berbasis kebudayaan (kearifan lokal) dan informasi global. Menuju pangan yang berswasembada, sandang yang berkepribadian dan papan yang selaras dengan alam dan lingkungan.
“Sebagai bangsa yang besar, kita ingin bangsa ini benar-benar berswasembada pangan, sehingga tidak bergantung import. Sandangnya berkepribadian dan tidak sekadar menutupi aurat. Dan papannya, tempat tinggalnya, langgam arsitekturnya selaras dengan alam dan lingkungan tropis yang berkelimpahan cahaya matahari,” ujar Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari saat pembukaan dan pengambilan nomor urut babak presentasi, Selasa (3/1). Presentasi akan dilaksanakan akan dilaksanakan pada Rabu (4/1).
Baca Juga:160 Anggota PPK Se-Kabupaten Kuningan Dilantik, Diminta Jaga NetralitasCairan Eco Enzyme Mengurangi Bau Busuk Sampah, Kok Bisa?
Ketua Pelaksana AK-PWI Yusuf Susilo Hartono menambahkan, kondisi pangan, sandang, dan papan sedang tidak baik-baik saja. Sehingga membutuhkan berbagai inovasi di lapangan, dari hulu hingga hilir, utamanya di tingkat lokal. Salah satu aktor inovasi penting di sana adalah para kepala daerah, dalam hal ini para bupati dan wali kota yang mempunyai visi kebudayaan dan literasi informasi (media).
Mengacu tema “Inovasi Pangan, Sandang, Papan, Berbasis Informasi dan Kebudayaan”, Tim Juri AK-PWI yang terdiri dari para wartawan senior, pelaku dan pengamat seni-budaya, dosen — Ninok Leksono, Nungki Kusumastuti, Agus Dermawan T, Atal S Depari, dan Yusuf Susilo Hartono telah memilih 10 bupati/ wali kota yang maju pada babak presentasi di Jakarta, 3-4 Januari 2023.
Ke-10 kepala daerah tersebut, di antaranya Bupati Kuningan Acep Purnama ”Ngarumat Budaya Kuningan, Ngariksa Alam, Mapag Swasembada Pangan”; Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo “Inovasi Batik Sinom Parijotho Salak Sleman Berbasis Kearifan Lokal”; Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi “Dandan Omah, Ben Apik Rek”; Wali Kota Medan Bobby Nasution “Digitalisasi Produk Sandang”; Bupati Malang Muhammad Sanusi “Inovasi Pangan Berbasis Kearifan Lokal; Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona ”Sulam Jelujur: Dari Pesawaran untuk Mancanegara”; Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan “Kepala Inhil yang Membudaya”; Bupati Agam Andri Warman “Strategi Kebudayaan dalam Menjaga Hutan sebagai Ketahanan Pangan”; Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya “Gerakan Cetak Sawah Mandiri”; dan Bupati Halmahera Selatan Usman Sidik “Inovasi Kopra Putih di Halmahera Selatan.”