APA sajakah gejala kanker payudara? Bagaimana cara mendeteksi kanker payudara?
Berikut pada artikel ini ada penjelasan lengkap mengenai apa saja gejala kanker payudara yang dapat diketahui dengan mendeteksi sendiri.
Perlu diketahui, kanker payudara adalah jenis kanker yang menyerang organ payudara.
Ini terjadi karena sel dalam payudara membelah dan tumbuh di luar kendali.
Baca Juga:Ini Jadwal SIM Keliling Kota Bekasi Hari Jumat 6 Januari 2023Ini Jadwal SIM Keliling Wilayah Karawang Hari Ini, Kamis 5 Januari 2023, Temukan di 2 Lokasi Ini
Dikutip dari laman Dinkes Kota Jogjakarta, disebutkan bahwa kanker payudara sendiri adalah salah alah satu jenis kanker yang paling banyak diderita masyarakat, khususnya wanita.
Ya, wanita beresiko besar terkena kanker payudara, tapi tidak mungkin bisa dialami pria.
Seringkali ada ketakutan bahwa kanker payudara ini sulit untuk disembuhkan.
Tapi, tidak berarti bahwa kanker payudara tidak dapat disembuhkan sama sekali.
Nah, dikutip dari laman Kemenkes RI, gejala kanker payudara dapat dikenali atau juga dapat dideteksi dengan melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri).
Jadi sekali lagi, sebagaimana dikutip dari Wikipedia, bahwa kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara.
Dan seperti penjelasan di atas, ini merupakan jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita.
Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000.
Baca Juga:Ini Jadwal SIM Keliling di Bandung Hari Ini, Kamis 5 Januari 2023, Tersebar di 2 LokasiIni Jadwal SIM Keliling di Jakarta Hari Ini, Kamis 5 Januari 2023
Pengobatan kanker payudara yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.
Secara umum, definisi kanker adalah suatu kondisi di mana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.
Selain itu, kanker payudara didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenkim.
Penyakit ini oleh World Health Organization (WHO) digolongkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17.