INDRAMAYU, RADARCIREBON.ID –Pasca banjir serangan hama tikus di areal persawahan semakin mengganas.
Banjir yang merendam areal persawahan di wilayah barat pantura Kabupaten Indramayu mulai surut. Petani justru tambah waspada.
Pasalnya, pasca banjir serangan hama dan organisme pengganggu tanaman kembali merebak. Hama tikus paling diwaspadai.
Baca Juga:Rumah Warga Ambruk Diterjang Angin Kencang, Ketua RT: Sudah Tidak Layak HuniAKBP Fahri Siregar Resmi Jabat Kapolres Indramayu: Layani Masyarakat dengan Optimal
Seperti yang dialami para petani di Kecamatan Terisi dan Losarang. Si moncong mulai menyerang sawah-sawah mereka yang baru saja ditanami padi maupun lahan persemaian.
“Pasca banjir, serangan hama tikus lebih ganas dari sebelumnya. Parah,” ujar Wowo, petani di Kecamatan Terisi, kemarin.
Hanya dalam semalam, satu petak lahan persemaian miliknya, di rusak tanpa ampun. Padahal sudah dipasang umpan berupa racun tikus dan dipagari plastik.
“Racun tikus sudah tidak mempan lagi, dijaga-jaga saban malam masih kebobolan juga,” katanya.
Sejatinya, ungkap Wowo, upaya pengendalian hama tikus rutin dilakukan. Sejak dimulainya sosialisasi percepatan musim tanam rendeng.
Dengan cara geropyokan masal. Oleh para petani, pamong desa, pemerintah kecamatan, UPTD Pertanian, PPL, BPP, sampai melibatkan anggota TNI dan Polri.
Lahan persemaiannyapun sempat terendam banjir, tapi bisa diselamatkan. Namun, tanaman padi yang baru berusia kurang dari 20 hst tersebut justru kini ludes jadi incaran tikus.
Baca Juga:Puasa Ayyamul Bidh Januari 2023: Ini Waktu, Keutamaan dan Tata CaranyaBikin Gebrakan, Ini Langkah Dandim 0620 Kabupaten Cirebon Tangani Sampah di Level Desa
Dia menduga, setelah air surut, tikus kembali ke sawah setelah bersembunyi di tempat tinggi seperti pohon, tanggul sungai, pekarangan rumah warga dan lainnya.
Petani lainnya, Joni mengiyakan. Hama tikus kembali mengganas. Serangan tersebut berpotensi menggangu produksi padi jika tidak segera diatasi.
Iapun bersama para petani lainnya kembali melaksanakan pemburuan hama tikus secara masal. Diharapkan serangan tikus dapat berkurang meskipun tidak semuanya dapat dibasmi.
“Untuk pencegahan pemberantasan hama tikus dengan model geropyokan itu cukup efektif,” ujarnya. (kho)