Orang tua tidak dibenarkan menipu dan berbohong kepada anak dengan cara dan alasan apapun. Anak jangan di bohongi, karena membohongi anak merupakan salah satu kesalahan orang tua.
Misalnya sering sebagian besar orang tua melontarkan kata kata kepada anaknya “nak jangan keluar rumah nanti, ada hantu” perkataan tersebut di lontarkan dengan maksud agar si anak tidak kemana mana. Padahal sebaiknya orang tua jelaskan dengan apa adanya kenapa si anak tidak boleh keluar rumah, misal karena sudah malam baiknya istirahat agar nanti bisa bangun pagi untuk solat subuh.
Hendaknya orang tua bisa menjadi model dalam menamakan kejujuran. Bicara apa adanya, atau dapat menepati janji akan menumbuhkan kepercayaan anak kepada orang tuanya, dengan demikian secara tidak langsung anak akan belajar cara menghargai kata- katanya sendiri.
Baca Juga:Jual Rumah Kantor di Cirebon, Lokasi di Jalan Pangeran Cakrabuana, Cek Harga6 Poin Penting Memberi Nama Anak Sesuai Syariat Islam, Ayah Bunda Perlu Tau
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Oleh karena hal tersebut anak adalah cerminan dari hasil pola didik kedua orangtuanya.
Jadi sebelum berbicara tentang teori-teori dan tips-tips membangun kejujuran, maka kejujuran harus dimulai dari kedua orang tua.
2. Tetap Menjaga Fitrah Yang Diberikan Allah Pada Anak
Setiap manusia terlahir memiliki fitrah untuk mencintai pada kebaikan, kejujuran adalah kebaikan.
Ini adalah modal dasar yang diberikan Allah Ta’ala Kepada kedua orang tua.
Anak terlahir dalam keadaan polos, apa adanya. Karena kepolosannya tersebut kadang untuk diajari berbohong anak tidak bisa, ini adalah fitrah.
Oleh karenanya hendaklah orang tua bisa menjaga dan mengembangkan modal dasar tersebut, dengan tidak mengajarkan kebohongan pada anak demi menutupi kebohongan orang tuanya.
Hal ini sering kali terjadi dalam kehidupan sehari hari tanpa mengingat akan dampak buruk yang terjadi pada anak.
3. Mengapresiasi Kejujuran Anak
Baca Juga:Lokasi Embung Sarwadadi, Destinasi Wisata dan Olahraga di Talun Cirebon
Orang tua yang bijak, akan menjaga serta tidak merusak fitrah kejujuran yang telah dikaruniai oleh Allah Ta’ala dengan ridak mengajarkan kebohongan pada diri anaknya.