CIREBON, RADARCIREBON.ID –Mainan lato lato akan dilarang Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon untuk dibawa peserta didik atau siswa ke sekolah.
Padahal, mainan lato lato saat ini cukup digandrungi semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Mainan lato lato dikhawatirkan mengganggu fokus kegiatan belajar siswa. Selain itu, mainan lato lato juga disebut- sebut membahayakan karena sering terjadi kecelakaan akibat bermain lato-lato.
Baca Juga:Sekretariat PPK Numpang di Kantor Kecamatan, Ketua KPU: Tidak Ada Anggaran untuk Sewa KantorKeren, 2 Ribu Penduduk Kabupaten Cirebon Sudah Miliki KTP Digital
“Ke sekolah kan tujuannya untuk belajar. Kami minta orang tua agar melarang anak-anaknya membawa mainan lato-lato ke sekolah,” ujar Sekdis Pendidikan Kabupaten Cirebon, Sudiharjo, kemarin.
Mainan lato-lato, diakui Sudiharjo, saat ini cukup digandrungi, tidak hanya kalangan anak-anak, tapi di kalangan dewasa dan orang tua.
Namun, pantulan bola yang saling beradu, ditakutkan membuat celaka pengguna maupun orang lain. Terkadang bola tersebut lepas dari talinya dan bisa membahayakan bagi yang memainkan.
“Tidak itu saja, bola yang lepas saat mainan lato lato dimainkan dalam kecepatan tinggi, bisa membahayakan. Bisa menyambar apapun disekitar dan bisa menghancurkan barang pecah belah. Ini kan bahaya juga,” imbuhnya.
Disdik Berencana Bikin Edaran soal Mainan Lato Lato
Disdik, lanjut Sudiharjo, berencana membuat surat edaran terkait larangan membawa mainan lato-lato ke sekolah.
Namun, pihaknya masih akan melakukan kajian terlebih dahulu terkait hal tersebut sebagai dasar dikeluarkannya edaran terkait himbauan larangan membawa mainan lato-lato.
“Kita lihat perkembangannya seperti apa . Kalau membuat surat larangan, perlu pengkajian yang cukup mendalam. Ini kan bentuk permainan. Kalau alatnya sesuai standar malah bisa melatih keterampilan tangan,” tambahnya. (dri)