Bahkan dalam buku medis tertua yang ditulis oleh Papirus Eber pada tahun 1550 SM sudah memuat penjelasan tentang terapi bekam.
Di zaman Nabi Muhammad SAW, bekam sudah banyak dikerjakan para sahabat bahkan menjadi Sunnah dan kebiasaan mereka.
Nabi Muhammad SAW selain memerintahkan ummatnya untuk berobat dengan bekam, juga memberikan petunjuk tentang titik tempat yang sangat baik untuk dibekam.
Baca Juga:Pangkas Rambut Panggilan Cirebon, Bisa Datang ke Rumah, Coba YukOlahraga Memanah Dalam Islam, Selain Baik untuk Tubuh, Dapat Manfaat Ini Juga
Walaupun Nabi sendiri bukan tabib, namun semua perbuatannya berdasarkan petunjuk dari Allah SWT.
Sedangkan di Indonesia terapi bekam mulai berkembang pesat mulai tahun 90-an terutama dibawa oleh para mahasiswa / pekerja Indonesia yang pernah belajar di Malayasia, India dan Timur Tengah.
Dengan modifikasi yang semakin sempurna terapi bekam semakin praktis dan mudah dipraktekkan oleh semua orang, tentunya memalui palatihan sebelumnya atau mengikuti perkuliahan di Perguruan Tinggi.
Bekam dan Kesehatan
Pengobatan bekam menurut Islam, memberikan manfaat yang luar biasa karena dalam tubuh manusi sangat banyak toksin-toksin atau racun yang didapatkan dari berbagai sumber, diantaranya dari makanan yang kita makan.
Seperti zat pewarna, pengawet makanan, zat pengembang, penyedap rasa, pemanis, pestisidan sayuran dan buah, juga yang lainnya.
Juga bisa diakibatkan dari pencemaran udara. Racun-racun inilah yang harus segera dibuang jika kita ingin terus menjaga kesehatan tubuh kita.
Teknik Bekam
Bekam merupakan salah satu praktek pengobatan dengan cara membuang darah statis (toksin / racun) yang berbahaya dari dalam tubuh.
Baca Juga:Kelas PPA Cirebon, Menyelesaikan Beragam MasalahPeluang Bisnis 2023 Yang Tahan Resesi Dan Inflasi
Melalui permukaan kulit dengan cara penghisapan dengan kop bekam yang ditempelkan pada permukaan kulit yang telah direlaksasi sebelumnya dan dibiarkan selama kurang lebih 5 menit.
Menunggu pelembaban pada kulit skarifikasi, dengan melakukan penusukan pakai jarum bekam atau penyayatan yang menggunakan pisau bedah dengan kedalaman 0,1 mm.
Sehingga darah statis yang sudah terhisap dan terkumpul di permukan kulit keluar melalui tusukan atau sayatan (bloodletting).
Kemudian menempelkan kembali kop bekam pada kulit yang telah dilukai untuk menyedot dan mengumpulkan darah statis yang keluar dari permukaan kulit untuk selanjutnya dibuang dan dibersihkan (dressing).