Perayaan belajar yang sudah berjalan selama 2 tahun ini memberikan kesan sendiri pada para peserta didik, terutama untuk tahun ini, karena dilaksanakan secara offline, sedangkan tahun sebelumnya dilaksanakan secara online di jenjangnya masing-masing. Mereka menampilkannya secara langsung dan dilihat oleh para orang tua.
“Saya senang bisa ikut berpartisipasi dalam menyampaikan keragaman Pulau Bali sehingga memberikan pengetahuan buat saya sendiri dan orang lain. Rasanya deg-degan karena di atas panggung, tapi biasa juga sih, karna kan sudah terbiasa presentasi di depan teman-teman dan guru. Sayangnya, orang tua saya tidak bisa datang karena baru melahirkan adik saya di rumah sakit,” ujar Ello Basuki siswa kelas 6.
Setiap orang tua yang hadir pun diminta untuk memberikan umpan balik sebelum pulang pada notes yang sudah disiapkan dan dipasang pada mading sekolah dekat pintu gerbang depan. Hal ini dilakukan untuk refleksi pihak sekolah dari perayaan belajar dan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan selama satu semester.
Baca Juga:Wulan Guritno Pamer Pose Basah di Instagram, Netizen Banjir KomentarLirik Lagu Denny Caknan, Crito Mustahil (Mung)
“Puji Tuhan semua kegiatan berjalan lancar, tentunya dengan segala kolaborasi yang sudah dilakukan oleh para guru, para siswa, maupun orang tua. Kurikulum Merdeka ini sungguh memberikan makna yang dalam untuk anak-anak dalam mengasah minat dan bakatnya sesuai kodratnya masing-masing,” ujar Ibu Yuyum Sumiyati, S.Pd.Sd selaku kepala sekolah SD Putra Nirmala.
“Selain itu juga mengasah para guru untuk semakin meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran yang berpihak pada murid untuk meningkatkan minat dan bakatnya sehingga memunculkan nilai-nilai kebajikan dari setiap murid dalam kehidupannya. Kita sebagai sekolah pun tentunya perlu ada komunikasi dan kolaborasi dengan orang tua dalam meningkatkan minat bakat seorang anak sesuai kodratnya masing-masing. Harapannya adalah Penguatan Karakter sesuai enam dimensi Profil Pelajar Pancasila semakin terpupuk pada diri peserta didik sampai mereka dewasa,” tambahnya.
HARMONY IN DIVERSITY pun mendarah daging dalam diri kita sebagai warga negara Indonesia untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. (Penulis: Rina Chairasma Sari, S.Pd. ; Guru SD Putra Nirmala, Cirebon)