CIREBON,RADARCIREBON.ID-Kabupaten Cirebon punya cita-cita jadi daerah sentra garam terbesar di Indonesia. Tahapan menuju menjadi daerah sentra garam tersebut sedang dirintis. Kalau tidak ada halangan, proyek tersebut bisa digelar mulai tahun ini.
Kepala Bapelitbangda Kabupaten Cirebon, Dangi menjelaskan, Kabupaten Cirebon punya wilayah pesisir yang begitu potensial.
Menurutnya, potensi yang ada di wilayah pesisir tersebut belum tergarap secara maksimal sehingga perlu dilakukan upaya-upaya strategis untuk mengoptimalkan kawasan pesisir Cirebon.
Baca Juga:BPBD Cek Retakan di Jalan PelangonHarmony In Diversity ala SD Putra Nirmala
“Wilayah pesisir kaya potensi, kemiskinan di pesisir pun cukup besar sehingga melalui perencanaan kita ingin melakukan penguatan di wilayah pesisir,” ujar Dangi.
Dijelaskannya, Pemkab Cirebon berencana membangun sentra garam rakyat (Segar). Biayanya cukup besar untuk menyulap daerah Pesisir Cirebon menjadi sentra penghasil garam premium di Indonesia.
“Kalau dalam perencanaan itu butuh sekitar Rp100 miliar. Bahkan bisa lebih di tingkat realisasinya. Untuk pembiayaannya kita mengajukan ke pusat melalui Kemenko Marves. Alhamdulillah, ada respon positif dan kalau tidak ada halangan program tersebut dimulai di tahun ini atau paling lambat tahun depan,” imbuhnya.
Menurutnya, Kabupaten Cirebon sendiri, seharusnya bisa lebih cepat. Di Perpres sendiri seharusnya sudah dimulai ditahun 2022. Namun, lanjut Dangi, Kabupaten Cirebon baru siap di tahun 2023. Untuk pengampu programnya akan digawangi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon.
“Anggaran tersebut akan terserap banyak untuk membangun infrastruktur pendukung produksi dan jalan produksi garam dengan sarana dan prasaran lainnya, 100 miliar itu secara bertahap, dan bisa jadi kebutuhannya lebih,” bebernya.
Jika terealisasi, maka Kabupaten Cirebon akan menjadi daerah penghasil garam premium yang harapannya bisa mensubstitusi garam impor dan bisa meng-cover kebutuhan garam baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Kalau ini berjalan sesuai rencana maka kita tidak perlu lagi impor garam, ini akan cukup memenuhi kebutuhan kita. Selain itu, nanti juga akan dibuat produk turunan dari garam ini baik untuk kesehatan ataupun kecantikan, tergantung dari kebutuhan,” katanya.