INDRAMAYU, RADARCIREBON.ID –Jangan kaget. Jika pada Pemilu 2024 ini, orang-orang yang bertugas menjadi penyelenggara di tingkat desa atau Panitia Pemungutan Suara (PPS) masih yang itu-itu saja.
Bukan tanpa sebab. Muka-muka lama memang masih mendominasi. Dimulai sejak masa pendaftaran. Sampai proses rekrutmen calon PPS memasuki tahap seleksi wawancara yang dilangsungkan serentak, Minggu (15/1).
Mereka yang mengikuti seleksi wawancara, sebagian besar merupakan mantan PPS Pemilu 2019 maupun Pilkada 2020.
Baca Juga:Rumah Yatim Dhuafa dan Rumah Tahfiz Diresmikan, Berharap Jadi Lumbung Tahfiz NasionalFadia Cedera, Apriyani/Fadia Mundur dari India Open 2023
Mereka juga sebelumnya telah dinyatakan lolos ujian tertulis dengan sistem computer asisted test (CAT) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indramayu.
Selanjutnya, untuk tes wawancara badan adhoc calon PPS, KPU mendelegasikan masing-masing Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk melaksanakannya.
“Sudah dilaksanakan. Alhamdulillah selesai dengan lancar,” kata Ketua PPK Haurgeulis, Upik Haryanto, kepada Radar Indramayu, Senin (16/1).
Dia membenarkan, sekitar 60 persen dari jumlah peserta yang ikut tes wawancara merupakan wajah lama. Sisanya muka baru.
Serupa juga pada seleksi calon PPS di Kecamatan Bongas. Dari sebanyak 58 peserta, sebagian besar pernah menjadi kepanjangan tangan KPU an PPK pada penyelenggara Pemilu sebelumnya. “Ada juga dari mantan KPPS atau petugas di TPS,” ucap ketua PPK Bongas, Arief Wahyudi.
Pun demikian, proses rekrutmen tetap dilaksanakan secara selektif. Tidak pilih kasih. Dalam seleksi wawancara, setiap calon PPS diuji kemampuannya dalam hal pengetahuan kepemiluan.
Mulai dari teknis serta kelembagaan penyelengaraan Pemilu, pengetahuan kewilayahan dan administrasi kepemiluan.
Baca Juga:Gurun Pasir di Arab Menghijau tanda Kiamat Sudah Dekat? Buya Yahya Menjawab BeginiSMP Quran Assyauqi Boarding School Targetkan Lulusan Hafal 15 Juz Alquran
Kemudian, cakupan lainnya adalah tentang komitmen. Pihaknya, menguji integritas, profesionalitas, loyalitas dan visi masing-masing peserta.
“Kami juga menggali rekam jejak para calon. Mulai riwayat pendidikan, pengalaman kepemiluan, pengalaman organisasi sampai riwayat pekerjaannya,” terang Arief Wahyudi. (kho)