Ada sebanyak 101 penghargaan yang diberikan kepada 61 advocates, 15 sponsor, dan 25 komite. Selaku advocates G20 EMPOWER Indonesia, antara lain diberikan kepada Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, General Manager PLN Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan PT PLN (Persero), Chairani Rahmatullah, dan Direktur Keuangan PT Pertamina Internasional Shipping, Emma Sri Martini.
Selain itu, salah satu perwakilan sponsor yang juga turut hadir menerima apresiasi adalah Chairman and CEO SinarMas Agribusiness & Food Indonesia, Franky Oesman Widjaja. Penghargaan ini, tentunya, diberikan dengan melihat berbagai kontribusi, baik offline maupun online, yang telah diberikan sepanjang pelaksanaan kegiatan G20 EMPOWER Presidensi Indonesia.
Sementara itu, Chair G20 Empower Presidensi Indonesia, Yessie D Yosetya, mengungkapkan bahwa sebagai working group, G20 EMPOWER telah menunjukkan komitmennya untuk mendukung peran perempuan dari sisi bisnis, khususnya pengusaha perempuan, dalam upaya penanganan dan penyelesaian isu terkait pemberdayaan perempuan secara global.
Baca Juga:UMC Peduli Stunting, Beri Penyuluhan dan Bantu PencegahanSewa Lahan Pertanian Dinilai Terlalu Mahal
Menurut Yessie, isu mengenai kebangkitan ekonomi perempuan dan perlindungan pada anak atas dampak yang timbul setelah pandemi Covid-19, menjadi salah satu poin penting yang dimasukkan ke dalam Deklarasi Pemimpin G20 di Bali yang lalu. Poin ini tentunya untuk menjawab tantangan dan isu global terkait perempuan, yang perlu mendapatkan perhatian serius.
Hal ini didukung oleh pernyataan Co-Chair G20 EMPOWER Presidensi Indonesia, Rinawati Prihatiningsih. Dia menjelaskan perjalanan G20 EMPOWER tidak sampai di sini saja, masih banyak tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan secara cepat.
Menurutnya, gotong royong yang telah dibangun di sepanjang G20 Presidensi Indonesia kemarin, dapat terus menyala untuk mendorong proses transformasi pemberdayaan ekonomi perempuan dan anak perempuan melalui pendekatan yang inklusif, ambisius, dan berorintasi pada aksi membangun masa depan yang berkelanjutan.
“Kita ingin melihat semakin banyak perempuan yang bisa mengambil peran strategis dalam lingkup pengambil keputusan. Termasuk dalam hal kendali dalam menentukan yang terbaik untuk dirinya sendiri. Ke depannya, peran setiap pihak sangat diharapkan mampu mendorong percepatan peningkatan angka pemberdayaan perempuan secara global,” tukas Rinawati.