JAKARTA, Radarcirebon.id – Ketum PSSI periode 2019-2023 Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule memutuskan untuk tidak maju lagi pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023. Hal itu disampaikan Iwan Bule pada saat Kongres Biasa PSSI di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (15/1).
Dalam sambutannya, Iwan Bule menyampaikan, bahwa dirinya dipastikan tidak akan maju kembali sebagai Ketum PSSI. Keputusan itu ia dapatkan setelah melakukan sholat istikharah. Iwan merasa bahwa pengabdiannya sudah maksimal di PSSI.
“Saya merasa pengabdian saya kepada PSSI sudah cukup maksimal, tenaga pikiran waktu bahkan materi sudah saya dedikasikan untuk PSSI. Saya memutuskan bahwa, tidak akan maju lagi dalam pencalonan sebagai ketum dalam KLB nanti,” ujar Iwan di hadapan seluruh anggota Kongres Biasa PSSI, Minggu (15/1).
Baca Juga:Fitria Sebut Azis Sudah Siap Ditugaskan di Mana Saja oleh PDIPKapolres Cirebon Kota Gelar Nemoni Rakyat dan Jumat Curhat
Iwan Bule pun menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan, kerja sama, dan peran serta seluruh anggota PSSI selama dirinya menjabat. Menurut Mantan Gubernur Lemhannas itu, di benaknya ketika menjadi Ketum PSSI hanya ada satu keinginan, yakni membuat sepakbola Indonesia lebih maju.
“Ketika saya pertama kali menjadi ketum PSSI di benak saya hanya satu keinginan, yaitu bagaimana agar sepakbola kita bisa maju. Syaratnya bekerja sama dan bekerja bersama-sama. Bekerja sama dengan pemerintah dan stakeholder lainnya, bekerja bersama-sama dengan para anggota PSSI,” ungkapnya.
Namun, kata Iwan, di ujung masa baktinya sebagai Ketum periode 2019 – 2023, dirinya berjanji akan terus bekerja dan mengawal proses KLB tersebut. Sehingga dapat terlaksana dengan kondisi yang aman, nyaman, dan lancar bagi seluruh voter.
“Sahabat-sahabat PSSI yang saya cintai, dinamika yang berkembang di arena kongres biasa maupun di luar telah kita ketahui. Saya mengajak kepada sahabat-sahabat saya, untuk berpikir jernih dalam kondisi apapun. Jika ada masalah semua pasti ada solusinya,” katanya.
Tak hanya itu, Iwan pun menyampaikan bahwa setelah pertandingan terjadi semuanya harus saling berjabat tangan. Sehingga, Iwan meminta jika ada masalah, diharapkan dapat diselesaikan secara duduk bersama, secara musyawarah untuk mufakat. Serta, jangan ada perpecahan dan jangan saling menjelekkan.