RADARCIREBON.ID – Cegah hipertensi atau tekanan darah tinggi sedini mungkin. Bila sudah terlanjur mengalami hipertensi, jangan biarkan berlarut-larut. Pasalnya, hipertensi bisa berakibat gagal ginjal. Maka, teraturlah minum obat hipertensi sesuai dengan yang dianjurkan oleh dokter.
Contoh kasus yang dialami seseorang memiliki hipertensi, dengan tekanan darah yang awalnya 170/100 mmHg. Setelah ke dokter, lalu ia mendapat 4 macam obat tekanan darah tinggi, yang harus diminumnya sekaligus. Ia khawatir dengan meminum obat hipertensi yang banyak sekali, akan berbahaya untuk ginjal hingga terjadi gagal ginjal.
Dokters spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Erta Priadi Wirawijaya SpJp memberikan penjelasan mengeni hubungan hipertensi dan gagal ginjal.
Baca Juga:Puluhan Kepala Desa dari Kuningan Jawa Barat Ikut Aksi Damai di SenayanErick Thohir Sebut Penting Santri Mengenal Teknologi
Dokter Erta mengatakan bahwa obat tekanan darah tinggi ini memang ada banyak jenisnya. Masing masing obat yang diberikan untuk penobatan hipertensi itu bekerja dengan cara yang berbeda. Dokter memberikan berbagai jenis macam obat untuk mengontrol tekanan darah hingga bisa ditekan kurang dari 140/90 mmHg. Atau bahkan kalau orangnya memiliki risiko tinggi bisa kurang dari 130/85 mmHg.
Obat untuk mengontrol hipertensi ditekan tidak lebih dari 140/90 mmHg itu dengan tujuan supaya pasien terhindar dari kerusakan target organ. “Nah kalau tekanan darah tinggi ini dibiarkan tetap tinggi, bisa timbul kerusakan pada pembuluh darah,” ungkap dr Erta.
Ia mencontohkan bila tekanan darah dibiarkan tetap tinggi pembuluh darah di mata bisa pecah. Lalu timbul gangguan penglihatan. Itu bisa juga terjadi karena tekanan darah yang tinggi dalam waktu yang lama.
Kemudian perlahan timbul kerusakan yang menjadi aterosklerosis. Aterosklerosis adalah pengerasan dan penyempitan arteri yang disebabkan oleh plak kolesterol yang melapisi arteri dari waktu ke waktu. Sehingga pembuluh darah di otak, jantung atau ginjal menyempit. Akibatnya seseorang bisa cepat pikun, bisa timbul stroke, bisa timbul serangan jantung. Atau bahkan terjadi gagal ginjal.
“Jadi tujuan pengobatan hipertensi ini justru untuk mencegah timbulnya gagal ginjal, bukan sebaliknya. Ini mitos yang keliru yang timbul karena hipertensi walau diobati tidak terkontrol baik,” terangnya. (*)